Parah! Tentara Israel Membabi-buta Tembak Kendaraan Darurat Paramedis

1 day ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Serangan Israel terhadap Palestina belum juga mereda, seorang paramedis Palestina mengaku dirinya menyaksikan pasukan Israel menembak kendaraan darurat pada bulan lalu yang menyebabkan 15 rekannya tewas di Gaza.

Setelah beberapa hari, ke-15 pekerja darurat tersebut ditemukan oleh Bulan Sabit Merah dan PBB di kuburan massal Gaza Selatan. Tidak hanya itu, beberapa rekannya juga hingga saat ini masih belum ditemukan keberadaannya.

Seorang sukarelawan untuk Bulan Sabit Merah Palestina Munther Abed mengungkapkan dia menanggapi panggilan dengan dua rekan di dekat Rafah di selatan Jalur Gaza pada 23 Maret 2025, ketika dia ditahan oleh tentara Israel sesaat sebelum mereka melepaskan tembakan ke kendaraan darurat lainnya.

Dia mengatakan bahwa dia tidak dapat melihat dengan tepat apa yang terjadi ketika para prajurit melepaskan tembakan. Tetapi laporannya sesuai dengan pernyataan para pejabat dari Bulan Sabit Merah Palestina dan Perserikatan Bangsa-Bangsa bahwa pekerja darurat dari Palang Merah, Bulan Sabit Merah, PBB dan layanan Darurat Sipil Palestina menjadi sasaran pasukan Israel.

Militer Israel sendiri telah membuka penyelidikan atas insiden tersebut, yang menurut akunnya terjadi ketika kendaraan tanpa tanda mendekati posisi Israel dalam kegelapan tanpa lampu atau tanda khusus dan tanpa koordinasi sebelumnya, faktor-faktor yang dikatakan telah membuat kemajuan kendaraan tampak mencurigakan.

Militer mengatakan tentara yang melepaskan tembakan telah membunuh sejumlah militan Hamas dan Jihad Islam yang bepergian dengan kendaraan yang ditandai dengan tanda Bulan Sabit Merah Palestina.

Lebih lanjut, Abed mengatakan bahwa dia dan rekan-rekannya telah menerima panggilan untuk keluar untuk membantu orang-orang yang terluka sekitar fajar setelah serangan udara di daerah Al-Hashasheen di Rafah, dekat dengan perbatasan dengan Mesir.

"Kami langsung pindah, itu adalah saya dan dua rekan kerja lainnya. Segera setelah kami tiba di sana, kami mendapat tembakan dan mereka menahan kami," katanya dilansir dari Reuters, dikutip Minggu (6/4/2025).

Setelah dia ditahan, dia mengatakan bahwa dia tidak melihat kedua rekannya. Adapun, saat dia berdiri di dekat para prajurit, dia mengatakan dia melihat kendaraan darurat lainnya mendekati posisi tentara Israel.

"Saya bisa melihat kendaraan Darurat Sipil. Para prajurit mulai menembaki kendaraan, mereka menembak dengan keras. Saat itu gelap dan saya tidak bisa melihat apa yang terjadi pada orang-orang di sana, tetapi mereka (para prajurit) menembak dengan keras. Mereka meminta saya untuk membungkuk dan mereka menembak dengan keras. Saya merasa seolah-olah peluru itu mengenai saya secara pribadi," tambahnya.

Serangan membabi buta

Abed menjelaskan gambaran yang lebih detail tentang apa yang telah terjadi. "Dengan cahaya pertama hari itu, segalanya menjadi lebih jelas, saya melihat kendaraan Darurat Sipil dan Bulan Sabit Merah, pintu semua kendaraan terbuka dan ada darah di kendaraan," katanya.

Dia mengatakan dia melihat sebuah buldoser menggali empat lubang di tanah berpasir sebelum menghancurkan kendaraan yang rusak dan menguburnya.

"Pada saat itu saya tidak tahu tentang nasib rekan-rekan saya," ujarnya.

Abed mengatakan dia ditahan oleh pasukan Israel selama sekitar 15 jam selama waktu itu dia diinterogasi dan dipukuli. Dia mengatakan dia melihat pekerja bantuan yang masih hilang, ditahan oleh tentara Israel.

"Mereka bertanya kepada saya di mana saya berada pada 7 Oktober, mereka mengatakan orang Palestina adalah teroris, dan bahwa kita semua adalah teroris. Mereka juga mengajukan banyak pertanyaan pribadi tentang saya dan keluarga saya. Aku merasa aku akan mati," imbuhnya.

Akhirnya dia mengatakan para prajurit melakukan beberapa pemeriksaan padanya sebelum mereka memutuskan untuk membebaskannya.

Di lain sisi, juru bicara Bulan Sabit Merah Palestina Nebal Farsakh mengkonfirmasi bahwa Abed bekerja untuk organisasi sebagai sukarelawan dan berada di Rafah hari itu dengan misi.

"Dia adalah satu-satunya yang selamat, dua rekan yang bersamanya terbunuh. Ada rekan lain yang masih hilang. Dia tidak tahu pada saat itu apakah rekan-rekannya menjadi martir atau terluka dan diselamatkan," beber Farsakh kepada Reuters.


(haa/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Ancam Bombardir Gaza Lebih Ganas, Israel Usir Warga Palestina

Next Article Sudah Sepakat Gencatan Senjata, Israel Masih Sibuk Bombardir Gaza

Read Entire Article
Photo View |