IMF-World Bank Kompak Pangkas Proyeksi Ekonomi RI, Ini Penjelasannya!

5 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Dunia (World Bank) dan Dana Moneter Internasional (IMF) sama-sama merevisi ke bawah outlook atau proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini.

Bagi World Bank, geliat aktivitas ekonomi Indonesia pada 2025 hanya akan tumbuh sebesar 4,7%, lebih rendah dibandingkan perkiraan sebelumnya yang mencapai 5,1% dan realisasi pertumbuhan pada 2024 sebesar 5%.

Tekanan terhadap ekonomi Indonesia ini mereka perkirakan utamanya disebabkan efek perang dagang global. Perang dagang itu menimbulkan ketidakpastian di pasar keuangan dan melemahkan harga-harga komoditas, sehingga memperlambat aktivitas investasi maupun ekspor.

"Ketidakpastian dalam kebijakan perdagangan dapat memengaruhi investasi dan pertumbuhan," sebagaimana tertulis dalam laporan World Bank berjudul The Macro Poverty Outlook (MPO) edisi April 2025 dikutip Selasa (29/4/2025).

Di sisi lain, World Bank melihat pertumbuhan konsumsi swasta akan tetap tangguh, dengan sedikit moderasi karena kurangnya pekerjaan berkualitas. Investasi asing langsung atau FDI mereka anggap juga akan tetap menjadi sumber utama pendanaan eksternal, sebagian besar diarahkan pada hilirisasi industri di Indonesia.

Sama seperti World Bank, IMF juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi RI hanya akan mencapai 4,7% pada 2025 dalam dokumen World Economic Outlook (WEO) edisi April 2025. Proyeksi itu hasil revisi ke bawah perkirakan pertumbuhan ekonomi RI sebelumnya dalam WEO edisi Januari 2025 yang masih bisa mencapai 5,1% pada tahun ini dan 2026.

Penurunan proyeksi ini serupa dengan perlambatan ekonomi secara global akibat perang tarif dagang yang tinggi, yang pertama kali diterapkan Presiden AS Donald Trump terhadap negara-negara mitra dagang utamanya, dan dibalas China dengan tarif resiprokal yang juga tinggi.

"Jika terus berlanjut, kenaikan tarif yang tiba-tiba dan ketidakpastian yang menyertainya akan memperlambat pertumbuhan global secara signifikan," kata Kepala Ekonom IMF Pierre-Olivier Gourinchas.

Untuk inflasi, IMF memperkirakan, di Indonesia akan terjadi pelemahan signifikan, dari 2024 sebesar 2,3% menjadi hanya 1,7% pada 2025, meski pada 2026 kembali naik ke level 2,5%.

Transaksi berjalan atau current account balance, IMF perkirakan Indonesia akan defisit makin dalam dari 0,6% pada 2024 menjadi 1,5% pada 2025 dan berlanjut pada 2026 sebesar 1,6%.

Sedangkan dari sisi pengangguran, persentase perkiraannya akan mengalami kenaikan bertahap, dari 2024 hanya sebesar 4,9%, menjadi 5% pada 2025, dan 5,1% pada 2026.

Proyeksi IMF terbaru ini terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan itu pun lebih rendah dibanding realisasi pada 2024 yang masih mampu tumbuh di kisaran 5%.


(arj/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Efek Domino Kebijakan Trump, Ekonomi RI Tak Sampai 5% di 2025

Next Article BI, World Bank & IMF Ramal Indonesia Hanya Tumbuh 5,1% di 2025

Read Entire Article
Photo View |