Jakarta, CNBC Indonesia - Tarif impor yang diterapkan pemerintah Amerika Serikat (AS) mulai menuai petaka di sektor ritel. Pegatron, pemasok utama Apple dan Dell, mengatakan bahwa tarif yang diberlakukan oleh Trump telah membingungkan para konsumen AS.
Mereka juga memperingatkan bahwa kebijakan tersebut berisiko mengakibatkan kelangkaan barang-barang elektronik konsumen di AS.
Chairman Pegatron, T.H. Tung, mengatakan pemberlakuan tarif yang naik-turun secara tiba-tiba telah membingungkan pelanggan di AS. Tung mengungkapkan bahwa kekacauan ini berisiko besar menyebabkan kelangkaan produk elektronik konsumen.
"Dalam dua bulan ke depan, rak di Amerika Serikat bisa menyerupai negara dunia ketiga, di mana orang datang ke toko atau pasar hanya untuk menemukan rak-rak kosong, semua karena semua pihak memilih menunggu dan melihat," kata Tung, dikutip dari laporan Reuters, Senin (29/4/2025).
Bulan ini, Trump sempat mendadak menunda sebagian tarif untuk beberapa negara mitra dagang seperti Vietnam, Indonesia, dan India, tempat Pegatron memiliki basis produksi. Namun, tarif 10% untuk hampir semua barang impor ke AS tetap diberlakukan.
Meski penundaan ini dimaksudkan untuk memberikan sedikit ruang bernafas bagi pelaku pasar selama proses negosiasi dagang, Tung menilai para importir AS belum tentu akan berani meningkatkan pengiriman barang.
"Mereka akan tetap berhati-hati jika merasa tarif 10% ini nantinya akan dibatalkan," ujarnya.
Lebih lanjut ia menyebut bahwa aksi Trump telah mengganggu kelancaran logistik global yang menjadi tulang punggung rantai pasok modern.
"Faktanya, hanya karena Trump menaikkan tarif, bukan berarti seluruh dunia akan mengikuti. Kami tetap berpegang pada rencana ekspansi kami di luar negeri," tegasnya.
Pegatron diketahui mulai memindahkan sebagian produksi dari China ke negara-negara Asia Tenggara serta Meksiko sejak periode pertama Trump menjabat.
Namun Tung menambahkan, pemilihan lokasi pabrik baru tidak semata-mata keputusan kontraktor Taiwan, melainkan harus dinegosiasikan bersama para klien besar seperti Apple dan Dell.
(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Jurus Investasi Kripto Saat "Titah" Trump Bikin Gejolak Pasar
Next Article Tarif Trump Ditunda, 7 Raksasa Teknologi Bangkit dari Jurang