Jakarta, CNBC Indonesia - Federasi sejumlah perusahaan Korea Selatan yang ingin menambah investasi di Indonesia meminta sejumlah hal kepada pemerintah Indonesia.
Hal ini terungkap seusai perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam Federation of Korean Industries (FKI) itu mengadakan pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Airlangga mengatakan, tiap perusahaan yang menjadi anggota federasi itu mencari sejumlah peluang bantuan kepada pemerintah. Misalnya, Hyundai yang ingin mengetahui adanya insentif tambahan bagi mereka jika menambah investasi di sektor pengolahan mineral andalan tanah air, seperti nikel, cobalt, dan mangan.
"Hyundai minta kalau menggunakan nikel kobalt mangan, ada enggak Insentif dari pemerintah? selama ini kan dia pakai nikel, cobalt, mangan. Selama ini silahkan pakai bagian dari local content ya" kata Airlangga saat ditemui seusai pertemuan di kantornya, Jakarta, Kamis (29/4/2025).
Sementara itu, KCC Glass, menginginkan adanya infrastruktur penunjang bisnisnya yang lengkap bila ingin ekspansi bisnis di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jawa Tengah.
"Kawasan ekonomi Batang kan sedang dibangun pelabuhan, ya itu KCC bicara Batang, yang lain bicara yang lain," ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, FKI berkomitmen menambah investasi sebesar US$ 1,7 miliar ke Indonesia atau setara Rp 28,67 triliun (Rp 16.852/US$).
Total investasi dari 19 perusahaan itu mencapai US$ 15,4 miliar atau setara dengan Rp 259,5 triliun (Rp 16.842/US$). Tambahan US$ 1,7 miliar merupakan angka agregat penambahan rencana penambahan investasi dari 19 perusahaan yang hadir.
Contoh dari investasi itu ialah pembangunan pabrik petrokimia milik Lotte Chemical yang akan diresmikan pada September - Oktober mendatang. Selain itu juga ada investasi dari perusahaan lain seperti KB Financial Group, Hyundai Motor, EcoPro, POSCO, juga KCC Glass.
Mengutip laman FKI, ini adalah organisasi ekonomi Korea Selatan yang didirikan sejak tahun 1961 yang terdiri dari 420 perusahaan. Perusahaan yang tergabung Poongsan Group, Hanwha Group, Kolon Group, Lotte Group, Samyang Group, DB Group, Hyundai, hingga LG Corporation.
Adapun 19 perusahaan Korea Selatan yang hadir antara lain, Lotte Corporation, KB Financial Group, Hyundai Motor Group, POSCO Holdings, Hanwha General Insurance, LX International, Lotte Shopping, SPC Group, Chong Kun Dang Pharm, EcoPro, KCC Glass Corporation, KBI Group, SK Plasma, LS Mitron, Poongsan Corporation, HD Hyundai Xitesolution, MegazoneCloud, Lotte Chemical Corporation.
(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Permintaan Ekspor Lesu, Hyundai Berniat Setop Produksi IONIQ 5
Next Article Video : Parlemen Makzulkan Presiden Sementara Korsel