Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Presiden China Xi Jinping kini mengeluarkan jurus baru untuk melawan perang dagang Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Regulator negara dan dewan perencanaan China kini resmi menerbitkan versi baru "daftar negatif" yang melonggarkan hambatan untuk memasuki ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.
Beijing mengurangi jumlah industri yang dibatasi, dari dari 117 menjadi 106. Daftar negatif tersebut sudah ada sejak 2018 dan menetapkan industri-industri yang aktivitasnya investor asingnya dibatasi atau dilarang.
Mengutip Reuters, Kamis (24/4/2025), pelonggaran ini dilakukan karena tarif AS mengancam tekanan lebih besar pada ekonomi China, yang sudah terpuruk akibat konsumsi domestik yang lemah dan krisis utang di sektor properti. Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional China (NDRC) mengatakan dalam sebuah pernyataan pada bahwa versi daftar 2025 menurunkan "ambang batas masuk dan merangsang vitalitas pasar".
"Sejumlah bidang telah diliberalisasi sebagian," kata NDRC.
Secara rinci, hal ini termasuk produksi televisi, layanan telekomunikasi, layanan informasi daring untuk farmasi, perangkat medis, penggunaan obat radioaktif oleh lembaga medis serta impor benih hutan. Pemerintah daerah juga didorong untuk memberikan akses yang lebih besar di bidang-bidang seperti transportasi dan logistik, pengiriman barang, dan layanan penyewaan kendaraan.
"Akses pasar untuk berinvestasi pada kendaraan udara tak berawak dan produk tembakau baru seperti rokok elektrik dimasukkan dalam daftar negatif untuk memastikan keuntungan bersih", kata regulator, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Februari lalu, China mengatakan akan lebih jauh mendobrak hambatan investasi dan merevisi daftar negatifnya untuk akses pasar sesegera mungkin. Sejak saat itu, pejabat China telah meningkatkan "serangan pesona" untuk meyakinkan para pemimpin bisnis global tentang prospek ekonomi jangka panjang Tiongkok.
Frekuensi pertemuan dengan perusahaan multinasional meningkat setelah investasi langsung asing anjlok 27,1% dalam mata uang lokal pada tahun 2024 dari tahun sebelumnya. Hal ini menjadi penurunan terbesar sejak krisis keuangan global 2008.
"Promosi yang lebih baik dari model 'masuk kecuali dilarang' akan membantu mendorong modal sosial, terutama investasi swasta, dan mempromosikan inovasi ilmiah dan teknologi serta persaingan industri yang sehat," tegas NDRC.
(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Pengusaha China Mulai Teriak Hidup & Mati Efek Tarif Trump 145%
Next Article Dunia Makin Kacau, China Respons Perang Dagang Jilid II Trump