Warga AS Krisis Roti Tak Punya Tepung, Teriak di Medsos

1 day ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Distributor produk pangan raksasa di Amerika Serikat menjadi korban hacker. Peretasan tersebut menyebabkan gangguan pasokan sehingga warga AS mengeluh 'krisis tepung' di media sosial.

Perusahaan bernama United Natural Foods mengumumkan peristiwa peretasan sistem logistik mereka dalam keterbukaan di bursa AS. Mereka menyatakan bahwa "ada aktivitas tak berizin di sistem" yang telah dilaporkan oleh manajemen ke pihak berwajib.

Ulah hacker mengharuskan UNFI mematikan beberapa sistem teknologi informasi perusahaan selagi melakukan penyelidikan. "Kami sedang memeriksa dampak dari aktivitas tanpa izin dan bekerja untuk memulihkan sistem kami dengan aman."

Akibat offline-nya sebagian sistem IT, UNFI telah memberi tahu peritel dan supermarket bahwa perusahaan tidak melakukan pengiriman pada Senin. UNFI menyatakan perusahaan tidak tahu sampai kapan gangguan tersebut akan berlangsung.

"Semua aktivitas terhenti, tidak ada pesanan masuk," kata Steve Schawrtz, direktur di jaringan toko sembako di New York City kepada New York Post.

Produk yang biasanya dipesan Morton William dari UNFI adalah produk pangan beku dan produk dairy, termasuk yogurt dan sparkling water. Schwartz menyatakan mereka terpaksa mencari distributor baru jika gangguan pada sistem UNFI berlarut-larut.

Namun, beberapa bisnis tidak punya alternatif. Gangguan sistem teknologi di UNFI menyebabkan beberapa bisnis ikut tutup.

"Saya bekerja di unit bakery dan tidak ada kiriman tepung. Kami mencari cara untuk memberi tahu pelanggan kami yang sudah memesan untuk pekan ini. Apalagi, pekan ini adalah pekan acara kelulusan," kata salah seorang pengguna Reddit.

Pekerja di toko roti lainnya juga mengeluh di Reddit. Ia menyatakan bahwa tokonya tak punya bahan baku untuk membuat kue dan tart. "Hari ini penjualan kue bakal US$ 0. Tidak bisa membuat apa-apa. Kami hanya bisa menggunakan bahan yang ada sampai ada pengiriman lagi."

Seorang pegawai UNFI menyatakan krisis bisa berlangsung lama. "Masih menjadi misteri apa yang terjadi dan sampai kapan hingga barang bisa normal lagi. Orang di kantor cabang bilang, jika sudah pulih, pemulihan juga harus dilakukan bertahap. Bakal makan waktu hingga semua kembali normal."


(dem/dem)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Serangan Siber Makin Ngeri, Mastercard Perkuat Sistem Keamanan

Next Article Tren Penipuan Terbaru Curi Data Anak Dipakai Ngutang, Segera Cek

Read Entire Article
Photo View |