Jakarta, CNBC Indonesia - Para pemilik pabrik melakukan relokasi bisnis mereka dari Jawa Barat khususnya di Bekasi dan Karawang menuju Jawa Tengah (Jateng). Ada beberapa lokasi di Jateng yang menjadi sasaran baru para pemilik pabrik.
Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Sanny Iskandar menjelaskan relokasi pabrik dilakukan karena sudah terlalu tingginya upah minimum di Bekasi dan Karawang.
"Soal relokasi pabrik di Jawa Barat, khususnya di kawasan industri Bekasi dan Karawang yang pindah ke beberapa daerah di Jawa Tengah, banyak dipengaruhi selain masalah tinggi rendahnya gaji masyarakat dan khususnya yang berhubungan dengan produktivitas manusianya," kata Sanny dalam konferensi pers pada sesi Media Briefing, Selasa (25/11/2025) lalu.
Sanny mengungkapkan upah minimum di beberapa daerah Jawa Tengah masih cukup rendah. Selain itu, kondisi sosial-politik yang lebih stabil juga turut membuat pabrik-pabrik mempertimbangkan untuk merelokasi ke Jawa Tengah.
"Ini juga karena ada kondisi tertentu, misalkan Jawa Tengah itu memang masyarakatnya juga lebih bisa menjamin adanya stabilitas sosial dan politik," lanjutnya.
Selain itu, loyalitas pekerja juga cukup tinggi dan tingkat aksi demonstrasi yang cukup rendah menjadi alasan lain.
"Nah ini ujung-ujungnya juga mereka memiliki karyawan yang loyalitas tinggi. Kemudian kecenderungan aksi-aksi demonya juga tidak setinggi daripada daerah di sekitar Jakarta. Itu berpengaruh terhadap produktivitas kerja sebetulnya," ungkapnya.
Sanny pun menggarisbawahi faktor dukungan dari pemerintah daerah setempat. Menurutnya, pengurusan perizinan dan kebutuhan industri di Jawa Tengah yang lebih mudah turut menjadi daya tawar relokasi pabrik.
Foto: Suasana kondisi ribuan alat mesin jahit yang ditutup kain dan tidakk terpakai di kawasan pabrik garmen, Kabupaten, Bogor, Kamis, (13/6/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Suasana kondisi ribuan alat mesin jahit yang ditutup kain dan tidakk terpakai di kawasan pabrik garmen, Kabupaten, Bogor, Kamis, (13/6/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Sebaliknya, Sanny menjelaskan terdapat pertimbangan lain bagi perusahaan untuk melakukan pemindahan pabrik, salah satunya terkait pembangunan infrastruktur, di mana beberapa kota industri di Jawa Tengah belum semaju dengan Bekasi.
"Terkait dukungan dari pemerintah daerahnya. Seperti masalah pengurusan, perizinan, dan lain-lain, itu cenderung lebih mudah. Tapi, mungkin infrastrukturnya belum secanggih yang ada di Bekasi dan Karawang yang memang sudah terkenal sebagai Detroitnya Indonesia, mulai dari elektrik power supply-nya, kemudian untuk water supply-nya, fiber optic-nya dan segala macamnya," jelasnya.
"Jadi memang masing-masing daerah punya karakteristiknya sendiri," ujar Sanny.
Sementara itu, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) Ristadi membenarkan adanya relokasi pabrik di Jawa Barat, terutama di Bekasi dan Karawang ke beberapa daerah di Jawa Tengah. Namun, Ia mengungkapkan pabrik yang membuka di Jawa Tengah kebanyakan merupakan bentuk investasi baru.
"Setahu kami, lebih banyak buka pabrik di sana untuk investasi baru, yang relokasi lebih sedikit," kata Ristadi saat dihubungi CNBC Indonesia.
Ristadi menambahkan pabrik-pabrik baru tersebut tidak hanya menyasar beberapa daerah di Jawa Tengah seperti Tegal, Batang, Kendal, dan Jepara, tetapi juga menyasar Jawa Barat bagian timur atau yang lebih sering disebut Kawasan Rebana, yakni Subang, Sumedang, Indramayu, Majalengka, Kuningan, dan Cirebon.
"Investasi baru, baik itu di daerah Jawa Barat bagian timur, Kawasan Rebana ataupun di Jawa Tengah yang di kawasan daerah Batang, kemudian Tegal, Jepara. Itu cukup masif yang investasi baru," tambah Ristadi.
Meski begitu, Ia mengakui adanya relokasi pabrik dari Banten, Bekasi, dan Karawang, di mana salah satu penyebabnya yakni biaya tenaga kerjanya sudah cukup tinggi.
"Yang relokasi karena alasan upah minimum pekerja sudah terlalu tinggi, itu dari Banten ya, juga dari Karawang, Bekasi, dan Jakarta. Memang yang saya dengar ya, memang mayoritas karena cost labornya di daerah-daerah itu sudah tinggi, itu kan sudah dua kali lipat dari upah minimum Jawa Tengah," ujarnya.
Oleh karena itu, Ia meminta kepada pemerintah untuk mengevaluasi kenaikan upah minimum, agar tidak menambah kesenjangan upah minimum antara kawasan industri di Jawa Barat dan Jawa tengah.
"Kenapa kemudian kami meminta supaya dievaluasi kenaikan upah ini, sebab dengan peraturan kenaikan upah seperti sekarang, itu hanya akan menambah kesenjangan upah minimum dua kali lipat lebih antara daerah Jawa Tengah atau dibandingkan dengan daerah Bekasi, Karawang, Jakarta, Kota Tangerang, ataupun daerah industri di Banten ya," jelasnya.
(wur/wur)
[Gambas:Video CNBC]






























:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5318733/original/009741500_1755495163-Dirgahayu_ke-80_Republik_Indonesia_Semoga_semangat_kemerdekaan_selalu_hadir_dalam_hal-hal_kecil___1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5313569/original/057794800_1755019430-Blackpink._Custom_Rosso._lalalalisa_m_wore_a_bespoke_Ferrari_creation_by__rocco.iannone_for__bla.jpg)



:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5308009/original/052161000_1754533006-photo-grid_-_2025-08-07T090553.369.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5303281/original/023411800_1754057483-wa_ma_tawfeeqee_illa_billah_____What_an_experience._A_month_and_a_half_of_hard_work__and_alhamduli__1_.jpg)




:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5319194/original/083630100_1755507727-Web_Photo_Editor_-_2025-08-18T153227.024.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5301735/original/082912100_1753954593-WhatsApp_Image_2025-07-31_at_16.23.29_2fc9111b.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5311828/original/002082300_1754896970-HOP_1.jpeg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5337590/original/033950300_1756917993-WhatsApp_Image_2025-09-03_at_23.42.17.jpeg)