Nego Tarif Trump, BUMN RI Akan Jajaki Investasi Baru di AS

6 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia — Presiden Prabowo Subianto akan mengirim tim negosiasi ke Amerika Serikat untuk mendiskusikan kebijakan tarif impor AS mulai 16 hingga 23 April 2025.

Pemerintah Indonesia akan mendorong perusahaan BUMN yang bergerak di sektor minyak dan gas bumi serta teknologi informasi atau IT untuk investasi di Amerika Serikat.

Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi atau Wakil Kepala BKPM Todotua Pasaribu mengatakan, perusahaan di sektor migas dan IT ini sebetulnya sudah banyak melakukan investasi di luar negeri. 

"Buka perusahaan atau kita lihat line up bisnisnya, karena kan sebenarnya beberapa investasi kita yang di luar kan sudah pernah terjadi, salah satunya itu industrinya oil and gas melalui anak perusahaan Pertamina," kata Todotua di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, dikutip Rabu (16/4).

Untuk perusahaan BUMN di sektor migas arah investasinya akan beragam, bisa dalam bentuk akuisisi sumur, bisa di upstream, ataupun midstream. "Tapi mostly kayak gitu, kan kalian punya referensi lah, selama ini sih BUMN kita itu punya strategi berinvestasi di luar seperti apa," tuturnya.

Sementara itu, di sektor IT, arah investasi akan berupa riset dan pengembangan atau R&D hingga investasi di sektor-sektor yang bergerak di bidang artificial intelligence (AI).

"Karena kan dengan kita masuk berinvestasi kita bisa dapat give it backnya itu dalam bentuk strategic R&D kita ke depan," papar Todotua.

Meski begitu, Todotua menegaskan, dorongan investasi perusahaan BUMN di AS ini belum ada detailnya, karena menjadi bagian dari bahan negosiasi tarif yang dikenakan AS ke Indonesia sebesar 32%.

"Ini yang nanti akan dijawab dalam pertemuan di sana, yang jelas kita harapkan pakai strategic BUMN kita lah," tegasnya.

Perusahaan-perusahaan BUMN itu, kata Todotua, akan masuk ke AS melalui Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara. "Artinya dengan adanya Danantara kan sebenarnya strategic itu baik kita berinvestasi di dalam negeri maupun di luar negeri jauh lebih flexibel," paparnya.

Ia mengakui, biaya investasi di AS memang berpotensi besar. Namun, skemanya tak harus perusahaan BUMN RI masuk sendirian, bisa melalui investasi gabungan hingga berdasarkan project atau project investment.

Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan (Polkam) Budi Gunawan mengungkapkan pemerintah saat ini fokus dengan isu implementasi tarif importasi baru AS.

"Ya. Sekarang fokus negosiasi dengan Amerika," katanya.

Sementara itu, Trump penundaan pengenaan tarif dagang selama 90 hari atau hingga 9 Juni 2025. Pemerintah Indonesia akan memanfaatkan masa itu untuk bernegosiasi. Tim negosiasi menteri itu mulai terbang ke Washington DC sejak kemarin hingga hari ini.

Menteri yang menjadi delegasi tim negosiasi terdiri dari enam orang, yakni Menteri Luar Negeri Sugiono yang telah terbang ke AS sejak kemarin, Airlangga Hartarto yang dijadwalkan terbang hari ini lalu disusul oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Wakil Ketua Dewan Energi Nasional (DEN) Mari Elka Pangestu, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, serta Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Nasir.

Para delegasi akan bernegosiasi dengan pihak US Trade Representative (USTR), Secretary of Treasury, dan Secretary of Commerce di Washington DC. Isi negosiasi dengan mereka akan seputar non-paper proposal terkait dengan tarif, Non-Tariff Measures (NTMs), kerja sama perdagangan dan investasi, hingga terkait sektor keuangan.

Beberapa poin negosiasi Indonesia dengan AS, antara lain :

1. Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)

2. Kurangi PPN dan PPh Impor

3. Investasi RI ke AS

4. RI Tambah Impor US$18-19 Miliar


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Dinamika Pasar Modal RI di Tengah Ketidakpastian Global

Next Article Video: China Akan Biarkan Yuan Melemah di 2025, Ada Apa?

Read Entire Article
Photo View |