Makin Cuan Kalau Perang, Ini Kontraktor Senjata Terbesar di Dunia

6 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang memang membuat masyarakat di dunia dirugikan karena karena menyebabkan berbagai dampak negatif yang signifikan, baik secara langsung maupun tidak langsung, mulai dari hilangnya nyawa, kerusakan fisik, penderitaan manusia, gangguan ekonomi, dan kerusakan lingkungan.

Namun siapa sangka, dibalik perang, ada pihak yang mendapatkan keuntungan dari pengadaan persenjataan. Negara maju mendominasi karena memiliki persenjataan yang handal.

Amerika Serikat (AS), yang menjadi Negara Adidaya tentunya memiliki sistem persenjataan yang sangat memadai, sehingga negara ini pastinya sangat diuntungkan dengan adanya perang.

Pada 2023, anggaran Departemen Pertahanan AS mencapai US$ 609,2 miliar atau sekitar Rp 9.911 triliun (asumsi kurs Rp 16.270/US$), setara dengan US$ 1.819 (Rp 29,6 juta) untuk setiap penduduk AS.

Setelah gelombang konsolidasi dalam beberapa dekade terakhir, segelintir kontraktor pertahanan mendominasi industri ini. Pada saat yang sama, banyak dari perusahaan ini menyediakan berbagai kemampuan yang beragam, mulai dari amunisi dan kapal selam nuklir hingga layanan yang mengelola infrastruktur TI.

Berikut daftar perusahaan yang menjadi kontraktor senjata terbesar di dunia, dikutip dari Visual Capitalist.

Lockheed Martin, perusahaan pertahanan yang bermarkas di Bethesda, Maryland, AS, menjadi kontraktor persenjataan terbesar di dunia, dengan nilai kontraknya mencapai US$ 61,4 miliar atau sekitar Rp 998,98 triliun.

Yang paling menonjol, perusahaan ini menyelesaikan kontrak senilai US$ 30 miliar untuk membangun jet tempur jenis F-35 bagi Pentagon dan sekutunya pada 2023. Bersamaan dengan proyek jet tempur F-35, Lockheed Martin juga memenuhi kontrak untuk memproduksi roket serang presisi dan pesawat ruang angkasa nuklir.

Berikutnya adalah RTX, yang dulunya bernama Raytheon Technologies, dengan kontrak senilai US$ 24,1 miliar (Rp 392,11 triliun). Sebagai perusahaan pertahanan paling bernilai di dunia, RTX bernilai US$ 183 miliar, didorong oleh berbagai macam sistem rudal, penerbangan komersial, dan teknologi canggihnya.

Peringkat ketiga adalah General Dynamics yang berkantor pusat di Virginia, yang biasanya menghasilkan pendapatan terbesar dari sistem IT dan divisi kelautannya.

Secara keseluruhan, jumlah kontraktor utama untuk Departemen Pertahanan AS telah menurun dari 51 pada 1990-an menjadi hanya lima saat ini. Perusahaan-perusahaan lama ini meliputi Lockheed Martin, RTX Corporation, General Dynamics, Boeing, dan Northrop Grumman.

CNBC INDONESIA RESEARCH

(chd/chd)

Read Entire Article
Photo View |