Jakarta, CNBC Indonesia - Ponsel lipat yang selama ini diprediksi bakal jadi primadona pasar gadget, justru diramal bakal kurang laku sepanjang tahun ini. Firma riset Counterpoint Research memperkirakan, tren ponsel lipat bakal mencatat pertumbuhan negatif di 2025 dan ini jadi pertama kalinya sejak teknologi ini muncul.
"Saya tak melihat banyak hal positif tahun ini. Bahkan kami memprediksi segmen [ponsel lipat] akan mengalami pertumbuhan negatif, yang bakal terjadi pertama kali," ujar analis Counterpoint, Jene Park, dikutip dari laman remi Counterpoint, Minggu (8/6/2025).
Menurut laporan, pasar ponsel lipat diproyeksi bakal turun sekitar 4% dibandingkan tahun lalu. Sejumlah ponsel canggih yang masuk dalam kategori foldable phone dari brand-brand top dunia diprediksi bakal terkena imbas tren negatif ini. Pasalnya, minat konsumen terhadap ponsel lipat saat ini memang mulai melandai, setelah beberapa tahun sempat naik daun.
Berdasarkan data Counterpoint, inilah gambaran performa pasar ponsel lipat sepanjang 2024:
1. Samsung: Turun 33% YoY, meski masih memimpin pasar global.
2. Oppo: Anjlok 72% YoY, setelah memangkas produksi lini ponsel lipat murah.
3. Huawei: Tumbuh 54% YoY.
4. Motorola: Melonjak 253% YoY.
5. Honor: Naik 106% YoY.
6. Xiaomi: Naik 108% YoY.
7. Vivo: Naik 23% YoY.
Artinya, sejumlah ponsel flagship lipat dari Samsung, Oppo, hingga Huawei dikhawatirkan bakal kurang laku di 2025, seiring tren pasar yang mulai melambat.
Bakal Bangkit Lagi?
Meski tahun ini diprediksi lesu, pasar ponsel lipat disebut bakal kembali bergairah di 2026. Penyebabnya? Ada rumor kuat bahwa Apple bakal ikut terjun ke pasar ponsel lipat.
"Rantai pasokan memberi tahu kami bahwa orderan untuk 2026 sudah mulai menumpuk," ujar Calvin Lee, Direktur Penelitian Counterpoint.
Menurut Lee, situasi pasar ponsel lipat saat ini bukan karena jenuh, melainkan karena sedang bersiap menghadapi transformasi besar.
(Fergi Nadira/haa)
Saksikan video di bawah ini: