Menteri Investasi Rosan Blak-blakan Soal LG Batal Investasi Baterai RI

3 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani membantah kabar bahwa perusahaan asal Korea Selatan yakni LG Energy Solution menarik diri secara keseluruhan dari investasi di RI. Khususnya, terkait proyek investasi baterai kendaraan listrik di Indonesia senilai US$ 9,8 miliar atau setara RP 165,3 triliun (asumsi kurs US$ 16.867 per US$).

Rosan menyebut LG hanya mengundurkan diri dari sebagian proyek yang telah direncanakan sejak awal kerja sama dimulai pada tahun 2020. Adapun, kesepakatan tersebut mencakup empat rencana joint venture (JV) yang melibatkan berbagai tahapan produksi, mulai dari pertambangan nikel hingga daur ulang baterai.

"Jadi terbagi dalam 4 JV, dan mereka sudah groundbreaking dan sudah selesai di JV nomor 4 , jadi memang berita yang kemarin mereka mundur itu bukan mundur semuanya, nggak. Mereka sudah selesai di JV nomor 4 senilai US$ 1,1 miliar," kata Rosan di Kantor Presiden, Jakarta, dikutip Kamis (24/4/2025).

Ia lantas menekankan bahwa keputusan untuk tidak melanjutkan seluruh proyek bersama LG bukan berasal sepenuhnya dari pihak perusahaan Korea tersebut. Menurutnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sebagai pihak yang lebih dulu memutuskan untuk menghentikan negosiasi lanjutan dengan LG dan memilih menjalankan proyek ini dengan partner lainnya.

"Kemudian memang Pak Bahlil sudah menyampaikan. Mungkin saya ingin tambahkan tadi dikatakan bahwa dari sana memutus, sebetulnya lebih tepatnya kami yang memutus," kata Rosan.

Rosan mengatakan hal itu berdasarkan surat yang diterbitkan Kementerian ESDM tertanggal pada 31 Januari 2025. Alasannya, proses negosiasi sudah berjalan terlalu lama dengan pihak LG untuk merealisasikan investasinya, sedangkan Indonesia ingin agar proyek itu berjalan secepatnya.

"Karena memang negosiasi ini sudah terlalu lama, sedangkan kita kan ingin semua ini berjalan dengan baik, dengan cepat, karena negosiasi sudah berlangsung 5 tahun," kata Rosan.

"Jadi kan gak mungkin proyek itu lama gitu. Oleh sebab itu dikeluarkan surat oleh Pak Bahlil yang dikirimkan kepada CEO dari LG Chem maupun LG Energy Solution," tambahnya.

Nasib Proyek Setelah LG Mundur

Rosan menyebut, setelah mundurnya LG dari proyek US$ 9,8 miliar ini, proyek akan dipimpin oleh Huayou, perusahaan asal China.

Dia menyebut, Huayou juga sudah berada dalam konsorsium proyek dengan LG ini. Menurut eks Kepala Kadin ini, Huayou sudah minat gabung dari konsorsium ini sejak tahun 2024 lalu.

"Total investasinya tidak berubah dari US$ 9,8 miliar. Jadi memang Huayou ini kan juga sudah berinvestasi di Indonesia sebelumnya, di bidang yang hampir sama juga," kata Rosan.

Selain Huayou, Rosan juga mengungkapkan perusahaan lain yang bakal menggantikan LG dalam proyek itu antara lain Indonesia Battery Corporation dan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk.

"Jadi sebenarnya dalam konsorsium LG itu memang sudah ada Huayou-nya. Jadi mereka sekarang yang menjadi leading konsorsium, itu saja," katanya.


(ven/wia)

Saksikan video di bawah ini:

Video: LG Batalkan Proyek Baterai EV di RI - China Warning

Next Article Bukan China, Negara Tetangga Jadi Penyumbang Investasi Terbesar RI

Read Entire Article
Photo View |