Jakarta, CNBC Indonesia - Kebijakan imigrasi Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menuai sorotan. Kali ini, sasarannya bukan sembarang orang, melainkan Khaby Lame, bintang TikTok nomor satu dunia.
Khaby Lame, konten kreator asal Italia yang memiliki lebih dari 162 juta pengikut di TikTok, dideportasi dari Amerika Serikat pada 6 Juni 2025.
Penahanan dilakukan oleh pihak Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE) di Bandara Internasional Harry Reid, Las Vegas, atas dugaan pelanggaran imigrasi.
Menurut keterangan resmi ICE, Lame memasuki AS pada 30 April dan melampaui batas waktu izin tinggal sesuai visanya.
"Lame diberikan izin untuk melakukan keberangkatan sukarela pada 6 Juni dan telah meninggalkan wilayah AS," demikian pernyataan lembaga tersebut, dikutip dari Politico, Rabu (11/6/2025).
Instagram @KhabyLame
Lame, yang dikenal dengan gaya komedi tanpa kata dan ekspresi khasnya, belum memberikan tanggapan resmi melalui timnya terkait insiden ini.
Kasus ini menjadi viral usai klaim dari influencer muda pro-Trump, Bo Loudon (18). Dalam unggahan di platform X, Loudon mengklaim dirinya yang membongkar status visa Lame dan mendorong proses deportasi.
"Saya menemukan dia tinggal secara ilegal, menghindari pajak, dan saya sendiri yang melaporkannya," tulis Loudon.
Ia juga menuding Lame sebagai imigran ilegal berhaluan kiri, meskipun konten Lame tidak pernah menunjukkan kecenderungan politik.
Dalam wawancara di YouTube dengan kreator konten Dylan Page, Loudon mengaku mendapatkan informasi dari rekan-rekannya yang pernah bekerja sama dengan Lame.
"Saya hanya menelepon beberapa teman di pemerintahan, dan semuanya langsung bergerak," ujarnya.
Kasus Khaby Lame terjadi di tengah meningkatnya operasi deportasi massal yang digencarkan oleh pemerintahan Trump.
Sebelumnya, gelombang penahanan oleh ICE di Los Angeles memicu demonstrasi di berbagai titik kota, yang dibalas dengan pengerahan 4.000 personel Garda Nasional dan ratusan Marinir.
Langkah ini dikecam oleh sejumlah pejabat Demokrat lokal sebagai tindakan yang berlebihan dan memprovokasi.
(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Serangan Siber Makin Ngeri, Mastercard Perkuat Sistem Keamanan
Next Article Makin Mesra, Bos Meta Bertemu Donald Trump di Florida