Jaga Kinerja di Tengah Harga Timah Menguat, Ini Strategi TINS

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Timah Tbk (TINS) menyiapkan sejumlah strategi pada tahun depan dalam rangka menjaga kinerja perusahaan di tengah kenaikan harga komoditas timah global.

Sekretaris Perusahaan PT Timah Tbk Rendi Kurniawan mengungkapkan bahwa harga timah global hingga saat ini terus menunjukkan tren penguatan. Hingga September 2025, harga timah global mampu berada di level US$ 33.000-37.000 per ton, bahkan sempat menyentuh US$ 38.000 per ton.

"Kami masih confident harga logam ini akan bergerak di kisaran US$ 30 ribu sampai dengan US$ 31.500. Namun tentu saja kami sebagai produsen timah tidak dapat menumpukan kinerja PT Timah ke harga jual logam. Oleh karena itu, strategi di tahun 2026 bagaimana kami menjaga kinerja ketika harga kembali normal," kata Rendi, dikutip dari Dokumen Hasil Pelaksanaan Public Expose Tahunan 2025 PT Timah, Kamis (27/11/2025).

Rendi membeberkan bahwa kenaikan harga ini dipicu oleh meningkatnya permintaan terhadap logam timah seiring dengan berkembangnya industri manufaktur, elektronik, digitalisasi, hingga Artificial Intelligence (AI).

Oleh karena itu, guna menjaga kinerja pada 2026, perusahaan menyiapkan sejumlah strategi utama. Pertama, peningkatan volume produksi agar biaya produksi (COGS) tetap terjaga.

Kedua, efisiensi di seluruh lini, mulai dari hulu hingga hilir termasuk anak perusahaan. Ketiga, meningkatkan kontribusi anak perusahaan.

"Tentu saja yang paling penting adalah dari sisi regulasi semoga regulasi ke depannya akan lebih semakin memantapkan PT Timah sebagai BUMN pertambangan yang bergerak di bidang tambang timah," kata dia.

(ven/wia)
[Gambas:Video CNBC]