Harta Karun China Mengguncang Dunia, Taiwan Beri Komen Tak Terduga

4 hours ago 5

Jakarta, CNBC Indonesia - Langkah China memperluas pembatasan ekspor 'harta karun' logam tanah jarang (LTJ). Hal ini kembali berdampak pada industri global.

Negeri Tirai Bambu itu menambahkan lima unsur baru ke dalam daftar larangan ekspor dan memperketat pengawasan terhadap pengguna di sektor semikonduktor, menjelang pertemuan penting antara Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping. 


Tak lama kemudian, Trump mengumumkan tak ada alasan bertemu Xi Jinping. Trump juga membalas pembatasan ekspor China dengan tarif tinggi 100% ke barang-barang impor China yang masuk ke AS mulai 1 November 2025. 

Di tengah kekhawatiran akan terganggunya rantai pasok global akibat aturan ekspor LTJ terbaru dari China, Taiwan justru menyatakan hal berbeda.

Kementerian Perekonomian Taiwan memastikan bahwa kebijakan baru China tidak akan berdampak besar terhadap industri semikonduktor di negaranya.

Dalam pernyataannya, otoritas setempat menjelaskan bahwa unsur-unsur tanah jarang yang termasuk dalam pembatasan baru tersebut berbeda dari material yang dibutuhkan dalam proses produksi chip di Taiwan.

"Unsur logam tanah jarang yang masuk dalam daftar larangan ekspor China tidak sama dengan yang digunakan dalam industri semikonduktor kami. Jadi, untuk saat ini tidak ada dampak signifikan terhadap manufaktur semikonduktor di Taiwan," tulis kementerian tersebut, dikutip dari Reuters, Senin (13/10/2025).

Taiwan, yang menjadi rumah bagi raksasa pembuat chip dunia Taiwan Semiconductor Manufacturing (TSMC), selama ini dikenal sebagai jantung industri semikonduktor global. Chip buatan TSMC menjadi komponen penting bagi berbagai produk teknologi tinggi, termasuk ponsel pintar dan sistem AI.

Kementerian juga menegaskan bahwa kebutuhan domestik Taiwan terhadap logam tanah jarang sebagian besar dipasok dari negara-negara seperti Eropa, Amerika Serikat, dan Jepang, bukan dari China.

Meski demikian, otoritas Taiwan tetap mengingatkan bahwa langkah terbaru Beijing bisa menimbulkan efek domino terhadap rantai pasok global untuk produk lain, seperti kendaraan listrik dan drone.

"Dampaknya perlu terus dipantau dengan cermat," kata kementerian tersebut.

Sementara itu, Beijing membela kebijakan barunya dengan alasan keamanan nasional. Pemerintah China menyebut pembatasan ekspor logam tanah jarang dan peralatan terkait dilakukan karena kekhawatiran atas potensi penggunaan militer material tersebut di tengah meningkatnya konflik bersenjata di berbagai kawasan.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Harta Karun China Ramai-ramai Lari ke Amerika, Taktik Trump Berhasil

Read Entire Article
Photo View |