Driver Ojol Terbelah, Kubu Tolak Demo Buka-bukaan Bahaya Besar

6 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah buka suara terkait rencana demo besar-besaran pengemudi ojek online Selasa (20/5/2025). Selain demo aksi unjuk rasa, pengemudi juga bakal mematikan aplikasi secara serentak.

"Perjuangan mereka, secara substansi, kami mendukung. Soal perlindungannya, ya, kita akan perjuangkan itu," kata Wakil Menteri Ketenagakerjaan Wamenaker Immanuel Ebenezer di Kemnaker, Senin (19/5/2025).

Meski demikian, ada sebagian pengemudi ojek online yang menyatakan tidak bakal melakukan aksi unjuk rasa maupun meminta adanya penurunan tarif potongan. Demi meningkatkan kesejahteraan driver online, Organisasi Angkutan Sewa Khusus Indonesia (ORASKI) tidak menyetujui usulan DPR terkait pembatasan potongan aplikasi maksimal 10%.

"Usulan tersebut bisa menjadi preseden buruk bagi keberlangsungan transportasi online. Ekosistem ini selama ini terbukti mampu bertahan tanpa subsidi pemerintah, bahkan di tengah tantangan ekonomi global. Jangan sampai niat baik berubah jadi blunder yang membahayakan semuanya," ujar Ketua Umum ORASKI, Fahmi Maharaja, Senin (19/5/2025).

Jika pemerintah atau DPR tetap memaksakan intervensi pada regulasi tarif dan potongan yang bukan ranah kewenangannya, maka risiko keruntuhan seluruh ekosistem transportasi online sangat besar.

"Kalau aplikator sampai tutup karena regulasi yang tidak tepat, maka jutaan driver bisa kehilangan pekerjaan. DPR dan pemerintah harus siap menanggung akibatnya jika ini sampai terjadi," tegas Fahmi.

Urusan potongan aplikasi adalah ranah bisnis-ke-bisnis (B2B) antara aplikator dan mitranya. Pemerintah sebagai regulator didorong agar tidak masuk terlalu jauh ke dalam ruang ini.

Upaya yang dilakukan bukan Intervensi tarif, namun berupa insentif pajak bagi pelaku usaha dan driver online, seperti penghapusan PPN dan PPh atas pembelian kendaraan operasional sertaotongan pajak untuk pembelian suku cadang.

"Kalau mau meningkatkan kesejahteraan driver, solusinya bukan dengan membatasi potongan aplikasi, tapi lewat insentif pajak, subsidi kendaraan, dan edukasi berkelanjutan. Itu yang benar-benar bisa dirasakan langsung oleh driver," ujar Fahmi.


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Aturan "Rumit" - Investasi Mahal Hambat Internet Masuk Pelosok

Next Article Demo Besar-besaran Ojol 17 Februari 2025, Ini Tuntutan Driver

Read Entire Article
Photo View |