China Masih Nomor Satu, tapi Afrika Bikin Kejutan di Pasar Emas Global

2 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia — Produksi emas global terus menjadi sorotan seiring harga logam mulia ini terus menerus mencetak rekor baru pada 2025.

Berdasarkan data World Gold Council yang dihimpun Visual Capitalist, Afrika muncul sebagai wilayah dengan kontribusi terbesar pada 2023, melampaui Asia, Amerika, hingga Rusia dan Australia.

Afrika menghasilkan 1.010 ton emas, setara hampir sepertiga pasokan dunia. Tiga negara menjadi tulang punggungnya, yakni Ghana (141 ton), Mali (100 ton), dan Afrika Selatan (99 ton). Meski kaya cadangan, benua ini masih menghadapi tantangan politik dan operasional yang kerap menghambat stabilitas produksi.

Asia menempati posisi kedua dengan total 665 ton. China menjadi produsen emas terbesar di dunia dengan total produksi 380 ton, diikuti Indonesia 140 ton. Dominasi China tidak hanya mengukuhkan perannya dalam rantai pasok global, tetapi juga memperlihatkan bagaimana Asia tetap menjadi episentrum pertumbuhan produksi emas.

Di kawasan Commonwealth of Independent States (CIS), produksi mencapai 584 ton. Rusia memimpin dengan 330 ton, disusul Uzbekistan 129 ton. Dua negara ini menjadi pemain penting yang secara kolektif menyumbang hampir 20% output global, meski seringkali dibayangi risiko geopolitik dan sanksi internasional.

Amerika juga tak kalah dominan. Amerika Utara mencatat 500 ton dengan Kanada (202 ton), AS (158 ton), dan Meksiko (140 ton) sebagai motor utamanya. Sementara Amerika Tengah dan Selatan menghasilkan 519 ton, dengan Peru (137 ton), Brasil (84 ton), dan Kolombia (66 ton). Jika digabung, kontribusi kedua kawasan ini melampaui seperlima pasokan emas dunia.

Australia tetap menjadi produsen terbesar di dunia Barat, dengan 284 ton dari total 346 ton produksi Oceania. Papua Nugini ikut menopang dengan 50 ton. Sementara itu, Eropa hanya mencatat produksi 36 ton jumlah yang relatif kecil dibandingkan wilayah lain, mencerminkan keterbatasan cadangan tambang di kawasan tersebut.

CNBC Indonesia Research

(emb/emb)

Read Entire Article
Photo View |