Perak Ngamuk! Harga Tembus Rekor Tertinggi dalam 14 Tahun

2 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia- Perak tengah menjadi bintang baru di pasar komoditas global. Setelah lebih dari satu dekade bergerak di bawah bayang-bayang emas, logam mulia ini kini kembali ke panggung utama.

Dalam sepekan terakhir, harga perak melesat menembus level tertinggi dalam 14 tahun, mengukuhkan tren bullish yang didorong oleh kombinasi faktor moneter, geopolitik, hingga transisi energi.

Berdasarkan Refinitiv, harga perak ditutup di US$42,17 per ons pada Jumat (12/9/2025), naik dibanding awal pekan yang masih bertengger di US$41,33. Sepanjang sepekan, perak konsisten bergerak di atas US$40, mempertegas bahwa level psikologis ini kini menjadi lantai baru, bukan lagi batas atas.

Tak hanya faktor moneter, pasar juga membaca cerita besar lain di balik reli ini, transisi energi.

Permintaan industri terhadap perak, terutama untuk panel surya, kendaraan listrik, dan baterai, melonjak tajam. perak sempat menyentuh US$42,93 per ons pada 13 September 2025, level tertinggi sejak 2011 dengan kenaikan hampir 30% sejak awal tahun .

Di tengah dorongan global menuju energi hijau, perak bukan lagi sekadar komoditas investasi, tetapi komponen vital ekonomi masa depan.

Geopolitik menambah bumbu panas reli perak. Kritik terbuka Presiden Donald Trump terhadap independensi The Fed mengguncang kepercayaan pasar, mendorong investor mencari aset aman . Kombinasi ini menciptakan perfect storm yang mempercepat arus dana masuk ke perak, di samping emas yang lebih dulu menjadi primadona.

Bank-bank besar pun mulai merevisi pandangan mereka. Morgan Stanley, misalnya, melihat prospek kenaikan lebih lanjut bagi perak berkat melemahnya dolar AS, meningkatnya aliran dana ke ETF, hingga membaiknya impor dari India. UBS bahkan menilai, data tenaga kerja AS yang lebih lemah bisa membuka jalan bagi Fed untuk mempercepat pemangkasan suku bunga, yang akan semakin mendukung reli perak.

Apakah reli ini berkelanjutan, atau sekadar lonjakan sesaat sebelum koreksi? Dengan kenaikan lebih dari 40% sepanjang 2025, investor harus waspada terhadap potensi volatilitas. Data ekonomi AS, keputusan TheFed, dan arah kebijakan global dalam transisi energi akan menjadi penentu langkah perak selanjutnya.

 Di era transisi energi, logam ini berpotensi naik kelas menjadi aset strategis-baik bagi investor maupun industri. Dari meja trading hingga pabrik panel surya, semua mata kini tertuju pada perak.

CNBC Indonesia Research

(emb/emb)

Read Entire Article
Photo View |