WBI dan Wamen Lingkungan Hidup Tanam 5 KM Mangrove di Teluk Naga

16 hours ago 7

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Warga Bumiputera Indonesia (WBI) A. M Hendropriyono menanam pohon mangrove bersama Wamen Lingkungan Hidup (LH), Diaz Hendropriyono, di Desa Tanjung Pasir, kawasan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Banten. Penanaman mangrove ini juga dihadiri oleh Direktur Utama Agung Sedayu Group Nono Sampono.

Hendropriyono mengatakan luas area yang ditanami mangrove seluas lima kilometer dan akan diperluas hingga 1.600 hektare di sejumlah wilayah.

"Kami menanam ini pada sepanjang garis pantai 5 Km dan akan terus berlanjut sampai dalam program dari Warga Bumi Putera Indonesia, dengan organisasi-organisasinya, terutama ini organisasinya Natabumi WBI. Baru nantinya 1.600 hektar are, lalu akan ke seluruh Indonesia," kata Hendropriyono yang juga Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), dikutip dari detikcom, Sabtu (3/5/2025).

Dia melanjutkan mangrove yang sudah ditanam perlu tetap dirawat oleh masyarakat, sekaligus untuk menjaga lingkungan. Dengan begitu generasi mendatang juga dapat menjaga ekosistem alam tetap seimbang.

"Apa yang kita kerjakan hari ini adalah menerangi hari depan, kehidupan umat manusia hari ini, terutama untuk generasi penerus di hari ke depan," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Lingkungan Hidup, Diaz Hendropriyono, mengatakan Indonesia masih masuk dalam negara yang memiliki wilayah mangrove terbesar di dunia. Namun, angkanya terus menurun dari semula 4,4 juta hektare sampai kini tersisa 3,3 juta hektare.

Angka 1,1 juta hektare yang hilang itu terjadi sejak tahun 1990-an. Kehilangan lahan mangrove ini, menurut Diaz, berpotensi menyebabkan kebanjiran saat air laut pasang.

"Akibatnya apa? Kalau di sana hilang, air laut naik bisa kebanjiran. Jadi, dengan itu kita sudah hilang sekitar 1,1 juta hektare lahan dari tahun 90 dan itu Demak salah satunya yang sepanjang 8,4 kilometer," jelas Diaz.

Selain itu, Diaz juga menuturkan, penanaman mangrove juga harus disertai dengan kesadaran menjaga lingkungan. Mangrove akan rusak dengan sampah plastik yang terperangkap di sekitarnya.

"Ini akan percuma kalau nanam-nanam tetapi masih buang-buang-buang sampah sembarangan. Ini akan terbawa air laut dan akan terperangkap di mangrove. Dan kalau sudah terperangkap, tadi saya bilang ini akan terpecah menjadi mikroplastik dan akan membunuh mangrove itu sendiri dan pekerjaan bapak-bapak ibu-ibu hari ini menjadi sia-sia, tidak ada gunanya," tegas Diaz.


(rah/rah)

Saksikan video di bawah ini:

Megawati, Pramono - Chairul Tanjung Tanam 7.500 Mangrove di PIK

Read Entire Article
Photo View |