Warga RI Kompak Bilang Saat Ini Waktu yang Tepat Untuk Menabung

7 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia — Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melaporkan Indeks Menabung Konsumen (IMK) pada bulan April 2025 berada di level 83,4, menguat 5,1 poin dari posisi bulan sebelumnya.

Hal ini sejalan dengan peningkatan komponen Indeks Waktu Menabung (IWM) sebesar 7,6 poin pada periode yang sama ke level 94,6 dan Indeks Intensitas Menabung (IIM) yang tumbuh 2,7 poin ke level 72,2.

Sejalan dengan hal tersebut, persentase responden yang menilai bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk menabung tercatat meningkat menjadi 27,9% pada April 2025, dari 24,8% pada Maret 2025.

Sejalan dengan hal tersebut, persentase responden yang menyatakan bahwa tiga bulan mendatang merupakan waktu yang tepat untuk menabung naik, yaitu menjadi 42,3% dari 38,9% pada periode yang sama. Perkembangan ini mengindikasikan rencana dan intensitas menabung konsumen yang kembali normal setelah Idulfitri.

Adapun hampir seluruh pendapatan rumah tangga (RT) mencatat penguatan IMK. Peningkatan terbesar IMK terlihat pada kelompok RT berpendapatan di atas Rp1,5 juta-Rp3 juta per bulan (naik 8,8 poin) dan RT berpendapatan hingga Rp 1,5 juta/bulan (naik 7,2 poin).

Sejalan dengan dua kelompok sebelumnya, IMK kelompok RT dengan pendapatan di atas Rp 3 juta hingga Rp 7 juta tercatat meningkat 6 poin).

Hanya kelompok RT dengan pendapatan di atas Rp 7 juta per bulan yang mengalami penurunan IMK sebanya 1 poin. Akan tetapi konsisten di atas level 100. 

Sebagai informasi, IMK menunjukkan niat dan kemampuan menabung konsumen. Level IMK di atas 100 menunjukkan niat dan kemampuan menabung konsumen yang tinggi.

IMK terdiri dari dua komponen penyusun yaitu IIM dan Indeks Waktu Menabung (IWM). IIM menunjukkan penilaian konsumen tentang intensitas dan kemampuan menabung, sedangkan IWM menggambarkan penilaian konsumen terhadap waktu yang tepat untuk menabung atau niat untuk menabung.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Bos Krom Bank Bicara Nasib Bank Digital Hadapi Perang Dagang

Next Article Bos LPS Sebut Pertumbuhan Tabungan Seret, Ini Penyebabnya

Read Entire Article
Photo View |