Jreng! Ada Masalah Menghantui Paus Leo XIV, Tak Cukup Gebrakan Moral

1 hour ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Dunia menyambut Paus baru, yakni Kardinal Robert Francis Prevost, pria asal Amerika Serikat yang juga pernah menjadi warga negara Peru, yang kini resmi terpilih sebagai Paus Leo XIV menggantikan Paus Fransiskus. Lebih dari sekadar simbol baru bagi Gereja Katolik, Leo XIV memikul tanggung jawab besar yang tak cukup diselesaikan hanya dengan gebrakan moral.

Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Mgr. Antonius Subianto Bunjamin OSC, menilai Paus Leo XIV adalah figur kembaran spiritual dari Paus Fransiskus, sebab ia juga hidup sederhana, penuh belas kasih, dan dekat dengan umat kecil. Tapi, ada satu hal yang membedakan, yakni Leo XIV membawa semangat sosial ala Paus Leo XIII, pendahulunya yang terkenal dengan ensiklik Rerum Novarum.

Ensiklik Rerum Novarum yang diterbitkan pada 15 Mei 1891 itu, kata Mgr. Bunjamin, digunakan Gereja Katolik sebagai dasar untuk ajaran-ajaran sosial. 

"Seakan-seakan situasi 1891 itu sama dengan dialami saat ini, dengan kompleksitas lebih rumit. Maka hal ini tidak hanya diatasi dengan gebrakan moral. Tapi dengan pendekatan spiritual, kasih, dan belarasa. Maka Paus pertama tampil mengatakan, 'Damai Sejahtera Bagi Kalian Semua'," Mgr. Bunjamin dalam konferensi pers, Sabtu (10/5/2025).

Ucapan itu, jelasnya, merupakan kata-kata pertama Yesus saat pertama kali menemui para muridnya setelah bangkit dari wafat. Para murid saat itu down, merasa dunia seakan-akan kacau semua karena Yesus wafat, dengan ucapan itu memberikan mereka harapan.

"Seakan-akan mengajak juga bagi kita, dalam situasi seperti saat ini, kalau orang bilang, orang krisis moral, krisis ekonomi, krisis politik, krisis sosial. Mari kita tetap berharap, mari tetap berjuang. Maka beliau berkata, mari bangun jembatan, mari berjalan bersama kembali," ucap Mgr. Bunjamin. 

Paus Leo XIV, sebutnya, juga mengajak semua Kardinal dan Gereja, dan semua orang untuk berjalan dan bekerja bersama.

"Ini bukan hanya soal melanjutkan gaya pastoral Paus Fransiskus. Paus Leo XIV datang dengan keberanian khas Leo XIII, mengangkat isu sosial, ekonomi, hingga keadilan global," ujar Mgr. Bunjami.

Leo XIV merupakan Paus pertama dari Ordo Santo Agustinus (OSA), juga Paus pertama yang lahir di Amerika Serikat namun berkarya di Peru, yang menjadi dua latar yang disebut Mgr. Bunjamin sebagai "kombinasi luar biasa" antara kekuatan dan kerendahan. Ini sekaligus mencerminkan perhatian Vatikan terhadap dunia Selatan, kawasan berkembang yang menghadapi tantangan ketimpangan dan kemiskinan.

Di bawah kepemimpinannya, Leo XIV diharapkan menjadi juru damai, penegak keadilan sosial, sekaligus gembala umat global. Ia juga disebut mengajak Gereja bergerak bersama, bukan top-down.

"Beliau mengatakan: saya tidak bisa berjalan sendiri. Maka ajakannya adalah mari berjalan bersama," kata Mgr. Bunjamin menirukan.

Spirit Leo XIV diyakini akan menyentuh persoalan mendesak mulai dari krisis kemiskinan, migrasi, hingga ketimpangan ekonomi global. Bahkan, dalam konteks Indonesia, Ketua KWI menilai, semangat Leo XIV bisa menjadi sumber revitalisasi semangat gereja untuk berpihak pada orang miskin, baik secara material maupun spiritual.

Terkait kontroversi masa lalu saat Leo XIV belum menjadi Paus, Mgr. Bunjamin menyatakan, "Seandainya betul, bukan berarti tidak layak. Petrus pun pernah menyangkal Yesus. Tapi setelah itu, ia justru jadi fondasi Gereja."

Dengan usia 69 tahun dan energi baru, Paus Leo XIV dinilai mampu meneruskan visi Paus Fransiskus secara lebih intensif. "Beliau bukan Superman. Tapi justru karena itu, kita percaya pada kekuatan Roh Kudus yang bekerja melalui ketulusan dan belas kasih," ujarnya.

Paus Leo XIV Serukan Perdamaian (CNBC Indonesia TV)Foto: Paus Leo XIV Serukan Perdamaian (CNBC Indonesia TV)
Paus Leo XIV Serukan Perdamaian (CNBC Indonesia TV)


(dce)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Profil Robert Francis Prevost, Paus Pertama Amerika Serikat

Next Article Resmi! Ini Dia Paus Baru Gereja Katolik, Paus Leo XIV!

Read Entire Article
Photo View |