Tok! Trump Teken Perintah Eksekutif Bantu Otomotif dari Tarif Mencekik

5 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Selasa (29/4/2025) waktu setempat menandatangani perintah eksekutif untuk melonggarkan dampak dari kebijakan tarif otomotifnya yang kontroversial. Kebijakan baru ini mencakup kombinasi kredit bagi produsen mobil dan keringanan atas bea masuk komponen, langkah yang langsung disambut lega oleh pasar dan investor setelah berbulan-bulan dihantui ketidakpastian akibat manuver Trump dalam perdagangan global.

Langkah ini diambil hanya beberapa hari sebelum tarif impor baru sebesar 25% terhadap komponen otomotif diberlakukan dan bertepatan dengan kunjungan Trump ke negara bagian Michigan - pusat industri otomotif AS - sekaligus menjelang hari ke-100 masa jabatannya.

Kunjungan ini terjadi di tengah menurunnya persepsi publik terhadap kinerja ekonomi Trump, di mana kebijakan tarifnya diperkirakan akan menekan pertumbuhan dan mendorong inflasi serta pengangguran.

Dalam revisi parsial atas kebijakan tarifnya, Trump mengumumkan bahwa pemerintah akan memberikan kredit kepada produsen otomotif sebesar hingga 15% dari nilai kendaraan yang dirakit di dalam negeri. Kredit ini dapat digunakan untuk mengimbangi nilai impor komponen kendaraan, memberi waktu bagi perusahaan untuk merelokasi rantai pasok mereka kembali ke AS.

"Kami hanya ingin membantu mereka ... kalau mereka tidak bisa mendapatkan suku cadang, kami tidak ingin menghukum mereka," ujar Trump saat meninggalkan Washington menuju Michigan, sebagaimana dikutip Reuters.

"Ini memberi industri sedikit nafas saat mereka mulai berinvestasi dalam produksi di AS."

Respons Industri Otomotif

Industri otomotif telah melobi keras Gedung Putih sejak Trump pertama kali mengumumkan rencana tarif 25% atas kendaraan dan komponen impor. Tarif tersebut, yang dimaksudkan untuk memaksa perakitan domestik, mengancam mengguncang jaringan produksi otomotif Amerika Utara yang selama ini terintegrasi erat antara AS, Kanada, dan Meksiko.

Namun, ketidakpastian masih terlihat jelas. Raksasa otomotif General Motors (GM) menarik proyeksi keuangan tahunan mereka dan bahkan menunda panggilan konferensi dengan analis ke akhir pekan ini, menunggu kejelasan penuh soal perubahan kebijakan tarif. Padahal GM sebelumnya melaporkan kinerja kuartalan yang kuat.

Sementara itu, Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengatakan kepada CNBC bahwa ia telah mencapai satu kesepakatan dengan mitra dagang asing yang akan mengurangi atau menghapus tarif "resiprokal" yang direncanakan oleh Trump. Meski begitu, Lutnick enggan mengungkap identitas negara tersebut.

"Saya sudah menyelesaikan kesepakatannya ... tapi saya harus menunggu persetujuan dari perdana menteri dan parlemen mereka," ujar Lutnick.

Komentar Lutnick membantu mengangkat indeks saham yang sebelumnya terpukul oleh ketegangan dagang. Indeks S&P 500 mencatat kenaikan 0,6%, memperpanjang reli selama enam hari berturut-turut - yang terpanjang sejak November lalu.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Trump Pertimbangkan Turunkan Tarif China, Perang Dagang Reda?

Next Article Trump Jadi Presiden AS, Xi Jinping Ancang-ancang Lakukan Ini

Read Entire Article
Photo View |