Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. atau yang dikenal dengan emas Antam terpantau masih stabil pada Minggu (31/8/2024).
Melansir data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com, di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung Jakarta, harga emas satuan 1 gram pada hari ini dibanderol Rp 1.980.000/batang, stabil dari posisi kemarin.
Sementara itu, harga pembelian kembali atau buyback emas Antam pada pagi hari ini berada di harga Rp 1.827.000 per gram, juga stabil dari posisi perdagangan kemarin.
Sebagai catatan, harga emas Antam Logam Mulia mencapai rekor tertinggi pada 24 April 2025 di angka Rp 2.039.000 per gram.
Berikut harga emas Antam pada hari ini:
Harga emas Antam Logam Mulia sejalan dengan emas global.
Harga emas pada perdagangan Jumat (29/8/2025) ditutup di posisi US$ 3.446,75 per troy ons atau melesat 0,9%. Penguatan ini memperpanjang tren emas dengan menguat empat hari beruntun dengan penguatan mencapai 2,4%.
Harga penutupan akhir pekan ini juga menjadi yang tertinggi sepanjang masa dan mengalahkan rekor harga penutupan sebelumnya di US$ 3.432,19 per troy ons yang tercipta pada 13 Juni 2025.
Kendati demikian, jika dihitung perdagangan intraday, harga emas pada perdagangan kemarin lebih rendah. Rekor harga intraday pada perdagangan Jumat adalah US$ 3.446,2 per troy ons. Catatan ini hanya kalah dari rekor intraday tertinggi dalam sejarah di US$ 3.500,05 yang tercipta pada 22 April 2025.
Dalam sepekan, harga emas juga terbang sebesar 2,2% sepekan. Kenaikan ini adalah yang tertinggi sejak 27 Juni 2025.
Emas yang masih positif terjadi karena data Belanja konsumen Amerika Serikat (AS) meningkat pesat di Juli 2025, sementara inflasi inti meningkat karena tarif impor menaikkan harga beberapa barang. Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi AS naik 0,2% secara bulanan, dan naik 2,6% secara tahunan, keduanya sesuai dengan ekspektasi.
Para trader meningkatkan taruhan mereka terhadap penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) pada pertemuan kebijakan September hingga mendekati 89%, naik dari 85% sebelum data tersebut.
Emas yang tidak memberikan imbal hasil biasanya berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah.
(chd/chd)