Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza mengungkapkan pemerintah tengah mengkaji untuk merelaksasi ketentuan mengenai Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Besarannya pun masih belum final karena masih akan dikaji antara berbagai pihak.
"Iya masih dalam kajian (relaksasi TKDN), jadi sebelum itu resmi disampaikan pada pihak AS tentu belum bisa diumumkan," kata Faisol, dikutip Kamis (10/4/2025).
Relaksasi TKDN bakal menjadi cara untuk bernegosiasi dengan pemerintah AS usai penerapan tarif tinggi untuk Indonesia sebesar 32%. Namun saat ini belum ada nilai finalnya.
Fasisol menyebut, dalam waktu dekat dekat Menko Perekonomian Airlangga Hartarto akan berangkat untuk membahas soal ini.
"Dan kita sudah menyiapkan beberapa usulan apakah nanti diterima pihak pemerintah AS atau tidak itu nanti hasilnya pembahasan. Ya apa kita nggak tahu dasar penghitungannya, negosiasi juga membahas dasar penghitungannya," kata Faisol.
"Yang pasti ada penyesuaian-penyesuaian," sebutnya.
Sebelumnya Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, rencana pemerintah yang akan menempuh beberapa kebijakan strategis sebagai upaya negosiasi dalam merespon tarif AS. Beberapa di antaranya yakni dengan deregulasi Non-Tariff Measures (NTMs) melalui relaksasi TKDN sektor ICT dari AS seperti GE, Apple, Oracle, dan Microsoft, melakukan evaluasi terhadap kebijakan larangan terbatas, dan mempercepat proses sertifikasi halal.
Padahal negosiasi antara pemerintah Indonesia dengan Apple sudah berlangsung berbulan-bulan akibat pemerintah melalui Kemenperin ngotot agar Apple membangun pabrik di Indonesia.
"Jadi ada pertimbangan terkait dengan sektor yang mereka ekspor ke Indonesia antara lain ICT itu kita sedang kaji dan kita akan respons," kata Airlangga di kantornya awal pekan ini.
(dce)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Tak Mau Daya Saing Kalah, Prabowo Minta Aturan TKDN Fleksibel
Next Article Penjualan Mobil 2024 Anjlok, Potensi Kerugian Diprediksi Tembus Rp10 T