Foto Internasional
AFP, CNBC Indonesia
09 May 2025 05:00

Asap putih akhirnya muncul dari cerobong asap di atas Kapel Sistina. Artinya, Konklaf tahun 2025 menghasilkan nama baru untuk Paus Katolik. (Photo by Andreas SOLARO / AFP)

Munculnya asap putih itu disambut riuh umat yang berkumpul di halaman Basilika Santo Petrus, Vatikan. (Photo by Andrea BERNARDI / AFP)

Diikuti riuh bunyi lonceng yang berdentang di Basilika Santo Petrus, mengonfirmasi Paus baru terpilih. (Photo by Andrej ISAKOVIC / AFP)

Umat kini menunggu pengumuman dari balkon untuk pengumuman, "Habemus Papam", artinya "Kita punya Paus". Paus baru pengganti Paus Fransiskus yang wafat pada 21 April 2025 lalu diumumkan dan tampil pertama kali ke publik sebagai Paus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia. (Filippo MONTEFORTE / AFP)

"Annutio vobis gaudium magnum, Habemus Papam!" yang artinya "Aku mengumumkan kepada kalian kabar sukacita besar, Kita memiliki Paus!" "Robert Prevost. Paus Leo XIV!". (Photo by Handout / VATICAN MEDIA / AFP)

Mengutip AP News, Kardinal Robert Prevost yang terpilih menjadi Paus baru Gereja Katolik, memilih nama Paus Leo XIV. (Photo by Tiziana FABI / AFP)

Disebutkan, Robert Prevost, sebagai Paus Leo XIV, adalah orang Amerika pertama yang jadi Paus dalam 2.000 tahun sejarah Gereja Katolik. (Photo by Stefano Rellandini / AFP)

Paus Leo XIV kemudian memberikan berkat pertamanya sebagai Paus, yaitu berkat "Urbi et Orbi" yakni "Untuk kota [Roma] dan untuk dunia" dari balkon Basilika Santo Petrus. (Photo by Tiziana FABI / AFP)

Berkat ini bersifat sangat khusus karena dihubungkan dengan indulgensi penuh, yaitu penghapusan hukuman atas dosa bagi mereka yang memenuhi syarat rohani tertentu (seperti pengakuan dosa, komuni suci, dan tidak terikat pada dosa berat). (Photo by Tiziana FABI / AFP)

Para biarawati mendengarkan Paus Robert Francis Prevost yang baru terpilih, Paus Leo XIV, berbicara kepada khalayak dari balkon loggia utama Basilika Santo Petrus untuk pertama kalinya. (Foto oleh Dimitar DILKOFF / AFP)

Mengutip Catholic News Agency, pada saat Konklaf pemilihan Paus Fransiskus dibutuhkan 5 kali pemungutan suara selama 2 hari. Pemilihan Paus Benediktus XVI melalui 4 kali pemungutan suara selama 2hari, dan pemilihan Paus Yohannes Paulus II butuh 8 kali pemungutan suara selama 3 hari. (Photo by Stefano Rellandini / AFP)