Jakarta, CNBC Indonesia -Harapan untuk perdamaian perang Rusia dan Ukraina datang. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky resmi mengumumkan perundingan kedua negara akan berlangsung Rabu, 23 Juli 2025.
Hal ini dikatakannya Senin waktu setempat, sebagai tindak lanjut dari dua putaran pembicaraan sebelumnya yang hanya menghasilkan sedikit kemajuan dalam mengakhiri perang pada Mei dan Juni lalu. Perundingan baru ini akan diadakan di Istanbul, Turki.
Pernyataan Zelensky terjadi tak lama setelah tekanan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ke Rusia. Ia memberi waktu 50 hari ke pemerintahan Presiden Vladimir Putin untuk menyetujui kesepakatan dengan Ukraina atau menghadapi ancaman sanksi Washington.
Kremlin sendiri awalnya mengecilkan harapan akan adanya terobosan. Namun Zelensky memberi pengumuman beberapa jam kemudian sebagai bentuk optimisme baru.
"Hari ini, saya berdiskusi dengan (Kepala Dewan Keamanan Ukraina) Rustem Umerov mengenai persiapan pertukaran dan pertemuan lain di Turki dengan pihak Rusia. Umerov melaporkan bahwa pertemuan tersebut dijadwalkan pada hari Rabu," kata Zelensky dalam pidato hariannya, dikutip AFP, Selasa (22/7/2025).
Zelensky, yang mengusulkan perundingan baru pada akhir pekan, menambahkan bahwa rincian lebih lanjut akan dirilis pada hari Selasa. Namun Rusia tidak segera mengonfirmasi negosiasi baru tersebut.
Sementara itu, seorang pejabat senior Ukraina, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan bahwa perundingan Istanbul kemungkinan akan berfokus pada pertukaran tahanan lebih lanjut. Di sana akan dibicarakan pula kemungkinan pertemuan antara Zelensky dan Presiden Putin.
Pengumumannya tentang putaran negosiasi baru juga muncul menyusul serangan terbaru Rusia di ibu kota Ukraina, Kyiv, yang memicu beberapa kebakaran dan merusak tempat perlindungan bawah tanah akibat serangan udara tempat warga sipil berlindung. Rusia meluncurkan 450 pesawat nirawak dan rudal dalam serangan semalam, menurut angkatan udara Ukraina.
Serangan tersebut, yang juga menggunakan rudal hipersonik, menargetkan fasilitas militer Ukraina. Tentara Rusia mengklaim telah menghancurkan tiga peluncur pertahanan udara Patriot buatan AS.
Perang sudah meletus sejak Februari 2022. Rusia menuntut Ukraina tak bergabung dengan NATO dan menyerahkan empat wilayah, selain Krimea, yang dianeksasinya pada tahun 2014, ke Moskow.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Putin 'Usir' Zelensky! Rusia Menang, Rebut 3 Wilayah Ukraina Ini