Painite: Permata Seharga Rp 1 M, Sangat Langka Sampai Dianggap Mitos

1 day ago 6

Jakarta, CNBC Indonesia- Painite pernah dianggap hanya sebuah mitos selama beberapa dekade, hanya dua kristal yang dikenal keberadaannya, disimpan dalam misteri dan museum dunia.

Hanya setelah 2005, celah geologis di Mogok, Myanmar, mulai memperlihatkan keberadaannya. Hingga kini, tercatat beberapa ratus specimen yang ditemukan, meski kualitas permata tetap sangat langka.

Lalu, apa yang membuat Painite sedemikian luar biasa? Komposisi kimiawi batu ini CaZrAl₉O₁₅(BO₃), lengkap dengan kromium dan vanadium memberinya rona merah-coklat yang menakjubkan dan struktur kristal heksagonal yang sangat khas. Bahkan layaknya mahakarya seni, ia memperlihatkan pleokroisme; satu sudut memberi warna merah delima, sudut lain memunculkan jingga lembut.

Painite (bcgoldadventures.com)Foto: Painite (bcgoldadventures.com)
Painite (bcgoldadventures.com)

Dari sisi geologi, Painite ditemukan dalam batuan skarn zona transisi antara batuan marmer dan pegmatit boron kaya besi yang hanya dapat terbentuk di kondisi ekstrem dan sangat spesifik.

Mustahil secara kebetulan ia muncul begitu saja. Dan hanya satu kawasan di dunia-Mogok, Myanmar-yang memenuhi "resepi" alam itu.

Nilai ekonomisnya fantastis. Specimen berkualitas permata dapat mencapai US$50.000-60.000 per karat atau sekitar Rp 811,5 juta-Rp 973 juta per karat atau hampir Rp 1 miliar(US$1=Rp 16.230)  beberapa bahkan dilaporkan menyentuh di atas US$60.000 Untuk yang kualitas rendah crystal kasar harganya jauh berbeda: mulai dari US$0,60 hingga US$15 per karat.

Dari perspektif kolektor dan gemolog, Painite adalah simbol keajaiban alam dan keberuntungan langka. Tidak heran banyak museum termasuk British Museum dan lembaga akademik seperti Caltech menyimpan specimen Painite sebagai bagian dari warisan ilmu pengetahuan.

Kini, Painite tetap menjadi permata yang terlalu baik untuk disembunyikan, namun terlalu langka untuk dipamerkan sembarangan.

CNBC Indonesia Research

(emb/emb)

Read Entire Article
Photo View |