Jakarta, CNBC Indonesia - Orang dekat Elon Musk buka suara soal keadaan bos Tesla terkait keadaan perusahaan dan opininya di publik. Orang terkaya dunia itu disebut tengah berupaya memahami apa yang terjadi di sekelilingnya.
Musk diketahui orang yang cukup kontroversial dan bahkan membuat khawatir para investor Tesla. Misalnya, ucapan dia yang berencana membangun partai politik ketiga di AS.
Kontroversi itu terus berlanjut meskipun keadaan Tesla yang juga memburuk. Penjualannya mengalami kemerosotan di seluruh dunia dan pendapatan yang menurun dari tahun sebelumnya.
Proyek robotaxi Tesla juga bermasalah dan mengalami gangguan teknis. Belum lagi permintaan konsumen pada produk mengalami penurunan, menambah daftar hal buruk bagi perusahaan.
Meskipun minat pada kendaraan listrik masih meningkat khususnya di Eropa, tapi permintaannya mengalami penurunan drastis. Futurism mencatat salah satu penyebabnya adalah sikap Musk yang mengasingkan diri pada ideologi sayap kanan yang ekstrem.
Seorang sumber menyebutkan berbagai masalah itu membuat Musk akhirnya berpikir. Namun nampaknya upayanya sedikit terlambat.
"Akhirnya Elon menyadari hal ini, namun telah sehari dan ia sudah kehilangan beberapa dolar," kata seorang mantan eksekutif Tesla dikutip dari Futurism, Rabu (9/7/2025).
Masa jabatan kedua presiden AS Donald Trump juga membuat Tesla kian terpuruk. Hubungan keduanya yang sangat akrab berakhir hancur.
Kebijakan Trump soal tarif ekspor mengganggu supply chain Tesla dengan China. Selain itu, anggaran negara yang disebut Trump sebagai "UU Besar dan Indah" makin membuat hubungan mereka kian memburuk.
"Ini kebijakan buruk dan pukulan telak untuk laba Tesla. Semuanya terintegrasi: tarif, kredit konsumen US$7.500, kredit pajak manufaktur, kredit pengisian daya dan kredit perumahan tenaga surya," jelas mantan eksekutif Tesla.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
Orang Terkaya Dunia Elon Musk Mau Tambah Kaya, Taktiknya Terungkap