Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) mengaku mendapatkan ancaman baru dari China. Kali ini melalui sistem kabel laut dari entitas yang terkait negara tersebut.
Tiga orang anggota regulator dari Partai Republik dilaporkan mengirimkan surat untuk raksasa teknologi Alphabet, Meta, Amazon dan Microsoft. Mereka meminta para perusahaan mengadopsi perlindungan untuk mengatasi kekhawatiran keamanan nasional pada sistem komunikasi bawah laut.
Surat menyoroti kekhawatiran yang terkait dengan entitas China sebagai penyedia pemeliharaan atau layanan untuk sistem kabel saat perusahaan melakukan operasional atau kepemilikan langsung/tidak langsung, dikutip dari Reuters, Selasa (22/7/2025).
Perusahaan yang disebut terafiliasi dengan China adalah SBSS, Huawei Marine, China Telecom, dan China Unicom.
Surat itu ditandatangi pemimpin panel soal China, John Moolenaar dan perwakilan Partai Republik lainnya Carlon Gimenez serta Keith Self.
AS diketahui memang telah meningkatkan kewaspadaan pada jaringan di 400 kabel bawah laut yang menjadi tulang punggung 99% trafik internet internasional. Termasuk ancaman yang berasal dari China serta Rusia.
"Komite tengah memeriksa sejauh mana aktor asing yang bermusuhan memposisikan diri, secara terang-terangan dan terselubung, yang membahayakan sistem kabel bawah laut di titik rawan yang penting," jelas surat itu.
Mereka juga ingin para perusahaan mengungkapkan apakah mengetahui adanya dugaan perusakan perangkat keras, penyadapan sinyal optik, distorsi sinyal tidak terduga atau penyimpangan operasional lain saat perbaikan kabel. Informasi ini diharapkan bisa diketahui paling lambar pada 8 Agustus 2025 mendatang.
"Makin banyak bukti soal pola aktivitas jahat terkoordinasi terkait Republik Rakyat China dan Federasi Rusia yang menargetkan infrastruktur bawah laut di Laut Baltik, Indo-Pasifik dan kawasan strategis lain," kata surat itu.
Sementara itu, pekan lalu Ketua Komisi Komunikasi Federal Brendan Carr mengatakan lembaganya berencana membuat larangan perusahaan menghubungkan kabel laut ke AS yang mencakup teknologi atau peralatan dari China.
AS memang sudah mengungkapkan masalah kabel laut yang terkait China. Misalnya pada November 2024, dua kabel serat optik di Laut Baltik terputus dan disebut karena adanya sabotase.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ancaman China di Depan Mata, Trump Didesak Lakukan Ini