Mengejutkan! Trump-Putin Bakal Bertemu Bahas Akhir Perang Ukraina

4 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin sepakat untuk mengadakan pertemuan puncak baru guna membahas kemungkinan berakhirnya perang di Ukraina. Kesepakatan mengejutkan itu diumumkan Kamis (16/10/2025) waktu setempat, di tengah kekhawatiran Moskow atas potensi bantuan militer baru Washington untuk Kyiv.

Trump mengatakan ia dan Putin berencana bertemu di Budapest, Hungaria dalam dua pekan mendatang, setelah keduanya berbicara lewat sambungan telepon selama lebih dari dua jam. "Sepanjang hidup saya, saya membuat kesepakatan," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih. "Saya pikir kita akan menyelesaikan yang satu ini, semoga segera," imbuhnya, dilansir Reuters.

Kremlin mengonfirmasi rencana pertemuan itu, meskipun belum ada tanggal pasti yang diumumkan oleh kedua pihak.

Langkah tersebut muncul ketika Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dijadwalkan tiba di Gedung Putih pada Jumat untuk mendesak dukungan militer tambahan, termasuk kemungkinan pengiriman rudal jarak jauh buatan AS, Tomahawk.

Trump dalam beberapa hari terakhir sempat mengisyaratkan kesediaan memberikan bantuan baru kepada Kyiv. Namun, nada bersahabat yang ia tunjukkan setelah percakapan dengan Putin menimbulkan tanda tanya mengenai kelanjutan rencana tersebut dan memicu kembali kekhawatiran Eropa terhadap potensi sikap lunak Washington terhadap Moskow.

Sejak menjabat pada Januari, Trump kerap mengancam akan mengambil langkah keras terhadap Rusia, namun berkali-kali menundanya setelah berbicara langsung dengan Putin. Pada pertemuan di Alaska Agustus lalu, Trump berusaha menegosiasikan gencatan senjata, tetapi hasilnya nihil.

Sejumlah analis menilai Putin memanfaatkan pertemuan itu untuk memperoleh konsesi tanpa berniat mengakhiri perang.

Trump selama ini berusaha menampilkan diri sebagai tokoh perdamaian dan negosiator ulung, seraya membanggakan keberhasilannya dalam kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera di Gaza. Ia juga kerap menyebut bahwa perang Rusia-Ukraina, yang dimulai pada 2022, akan lebih mudah diakhiri karena hubungannya yang baik dengan Putin.

Dalam percakapan telepon terakhir, Putin memperingatkan Trump bahwa pengiriman rudal jarak jauh ke Ukraina akan merusak proses perdamaian dan hubungan bilateral kedua negara.

"Itu akan berdampak buruk bagi proses perdamaian dan hubungan Rusia-Amerika," ujar penasihat Kremlin, Yuri Ushakov.

Sementara itu, Zelensky yang sudah tiba di Washington menyambut kabar tersebut dengan nada percaya diri. "Kami berharap momentum penghentian teror dan perang yang berhasil di Timur Tengah akan membantu mengakhiri perang Rusia terhadap Ukraina," tulisnya di platform X. "Kami sudah melihat Moskow bergegas kembali ke meja dialog segera setelah mendengar tentang Tomahawk."

Rencana lokasi pertemuan Trump-Putin di Budapest juga menarik perhatian. Putin masih berstatus buronan di sejumlah yurisdiksi atas dugaan kejahatan perang, yang membatasi perjalanannya ke berbagai negara.

Hubungan Ukraina dengan Hungaria sendiri belakangan memanas. Bulan lalu, Zelensky menuduh drone Hungaria melintasi wilayah udara Ukraina, tuduhan yang dibantah oleh Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban.

Orban membalas bahwa "Ukraina bukanlah negara berdaulat yang independen."

Berbeda dengan sebagian besar pemimpin NATO dan Uni Eropa, Orban tetap menjalin hubungan baik dengan Rusia dan mempertanyakan manfaat dukungan militer Barat bagi Kyiv. Sikap itu kerap menimbulkan gesekan dengan Zelensky.

"Pertemuan yang direncanakan antara presiden Amerika dan Rusia adalah kabar baik bagi orang-orang di dunia yang mencintai perdamaian," tulis Orban di X.

"Kami siap!" Ia menambahkan telah berbicara lewat telepon dengan Trump dan bahwa persiapan untuk pertemuan damai AS-Rusia sedang berlangsung.

Trump menyebut bahwa pertemuan itu akan didahului oleh pembicaraan tingkat menteri antara kedua negara pekan depan. Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio akan mewakili Washington, sementara Rusia akan diwakili Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov.

Dalam unggahan di Truth Social, Trump mengatakan ia akan memberi pengarahan kepada Zelensky mengenai pembicaraannya dengan Putin saat bertemu di Gedung Putih, Jumat. "Saya percaya kemajuan besar telah dicapai lewat percakapan telepon hari ini," tulisnya.

Sementara itu, perang di lapangan masih meningkat. Ukraina dan Rusia terus melancarkan serangan besar terhadap infrastruktur energi lawan, sementara NATO kewalahan menghadapi gelombang pelanggaran udara Rusia.

Serangan terhadap fasilitas energi telah menjadi strategi utama Moskow dalam dua musim dingin terakhir, ketika perang memasuki tahun keempat.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Trump Beri Ancaman Baru ke Putin, Deadlinenya 12 Hari dari Sekarang

Read Entire Article
Photo View |