Jakarta, CNBC Indonesia — PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI) mencatat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 222,8 juta atau Rp 3,66 triliun hingga kuartal I tahun 2025. Laba tersebut turun 28,4% dibandingkan periode yang sama tahun 2024 yang sebesar US$ 311,5 juta.
Mengutip laporan keuangan yang dipublikasikan melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (6/5/2025), koreksi laba AADI seiring dengan menurunnya pendapatan perusahaan.
Per Maret 2025, pendapatan anak usaha Alamtri Resources (ADRO) sebesar US$ 1,16 miliar, turun 11,45% yoy. Total penjualan batu bara turun 12,13% menjadi US$ 1,06 miliar.
Bila dirinci penjualan ekspor batu bara turun 10,73% yoy menjadi US$ 931,18 juta dan penjualan domestik turun 21,38% yoy menjadi US$ 125,88 juta.
Seiring dengan penurunan pendapatan, beban pokok pendapatan AADI juga turun dari kuartal I tahun 2024 US$ 881,5 juta menjadi US$ 817,02 juta. Dengan demikian laba kotor AADI turun jadi US$ 347,3 juta dari sebelumnya yang sebesar US$ 433 juta.
Selanjutnya, dikurangi beban usaha yang turun menjadi US$ 58,09 juta dan beban lain lain bersih yang turun menjadi US$ 549 ribu, maka laba usaha AADI per Maret 2025 turun menjadi US$ 288,7 juta dari capaian sebelumnya yang sebesar US$ 350 juta.
Dikurangi biaya keuangan, penghasilan keuangan, dan bagian atas kerugian bersih entitas asosiasi dan ventura bersama, laba sebelum pajak penghasilan menjadi US$ 280,2 juta dari sebelumnya yang sebesar US$ 378,3 juta.
Adapun total aset AADI hingga Maret 2025 turun menjadi US$ 5,8 miliar dibandingkan per Desember 2024 yang sebesar US$ 5,9 miliar.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Miris! Warga RI Lebih Tertarik Judol Dibanding Saham
Next Article Berkah PUPS, Ada Transaksi Jumbo Senilai Rp32 T di Saham AADI!