IPO Prajogo Pangestu Selalu Naik Ribuan Persen, Ini Next Bayi Ajaibnya

4 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham Prajogo Pangestu selalu menjadi perbincangan hangat di kalangan investor karena daya tariknya yang luar biasa. Track record yang cukup baik dari kenaikan saham-saham Prajogo mendorong minat tinggi terhadap saham-sahamnya yang akan berencana melaksanakan Initial Public Offering (IPO).

CNBC Indonesia Research memiliki catatan terhadap beberapa kinerja pergerakan saham-saham Prajogo terutama dua saham yang belum lama melakukan IPO pada tahun lalu. Sementara untuk PTRO, BRPT dan TPIA menggunakan data kenaikan 5 tahun terakhir karena sebelumnya telah melakukan aksi korporasi stocksplit.

Track record yang cukup baik dari saham-saham IPO Prajogo mendorong harapan besar investor terhadap dua calon emiten yang Prajogo yang akan bersiap melantai.

Kabar mengenai PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) untuk membawa anak usahanya, PT Chandra Daya Investasi (CDI) untuk melaksanakan penawaran umum perdana (IPO) saham semakin terlihat.

Diketahui, PT Chandra Daya Investasi (PT CDI) bergerak di bidang investasi khususnya dalam infrastuktur.

Manajemen PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) buka suara perihal IPO anak usahanya yaitu PT Chandra Daya Investasi.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen membenarkan terkait rencana tersebut.

"Perseroan memang mulai menjajaki untuk kemungkinan rencana IPO atas PT CDI, namun terhadap hal ini masih dalam tahap pembahasan internal," tulis manajemen, Selasa (20/8/2024).

Manajemen menyebut, PT CDI juga menjadi salah satu motor pertumbuhan dari Chandra Asri Group, oleh karena bisnis infrastuktur ini merupakan bisnis dengan prospek yang baik.

IPO PT CDI semakin nyata usai beredarnya tampilan prospektus IPO PT CDI di kalangan investor dan di berbagai group saham.

Dalam prospectus tersebut, PT CDI akan melepas sebanyak-banyaknya 12,48 miliar saham dengan harga nominal Rp10 per lembar saham.
PT CDI akan menawarkan harga pada rentang Rp170 per lembar saham hingga Rp190 per lembar saham. Maka, PT CDI diperkirakan akan meraup dana segar sekitar Rp2,12 triliun hingga Rp2,73 triliun.

Adapun, Chandra Daya Investasi akan menggunakan kode saham CDIA saat pencatatan atau listing di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Hal yang mengejutkan, dalam prospectus tersebut, PT CDI
mengganeng enam penjamin pelaksana emisi efek, yakni BCA Sekuritas, BNI Sekuritas, DBS Vickers Sekuritas Indonesia, Henan Putihrai Sekuritas, OCBC Sekuritas Indonesia, dan Trimegah Sekuritas Indonesia.

Namun, penunjukkan ini bersifat sementara dan perusahaan membuka peluang bertambahnya penjamin emisi efek lainnya yang akan ditentukan kemudian.

Perlu diketahui, prospektus tersebut belum muncul di halaman resmi E-IPO, baru hanya beredar di kalangan investor.

Biasanya prospektus akan dirilis kurang lebih 2 hingga 3 minggu sebelum tanggal bookbuilding.

Selain IPO Chandra Daya Investasi, terdapat emiten dari Prajogo Pangestu yang juga akan melaksanakan IPO.

Menurut kabar beredar, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) akan membuka peluang IPO anak usahanya, PT Griya Idola.

Sebelumnya, Direktur Utama Barito Pacific Agus Salim Pangestu memberikan sinyal bahwa perseroan akan menggelar ekspansi di lini bisnis properti, selain fokus pada petrokimia melalui PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) dan panas bumi melalui PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN).

"Di segmen properti, kami telah memulai rencana pengembangan tahap awal untuk memperluas kawasan industri kami di Subang," ungkap putra Prajogo Pangestu itu dalam keterangan resmi yang dikutip Kamis (1/8/2024).

Agus melanjutkan jika kawasan industri perseroan berlokasi strategis berdekatan dengan Pelabuhan Patimban. Posisi prima tersebut, lanjutnya, akan menempatkan BRPT secara optimal dalam memanfaatkan peluang yang muncul dalam pengembangan fasilitas manufaktur otomotif dan menyelaraskan dengan rencana pemerintah untuk lebih meningkatkan investasi asing langsung.

Sebagai informasi, Griya Idola memiliki empat portofolio aset yang terdiri dari segmen residensial, industrial, perkantoran dan hospitality. Di segmen residensial, perusahaan tengah mengembangkan Griya Idola Residence Tangerang. Pembangunan klaster ini telah dimulai sejak 2023 dan ditargetkan selesat dalam lima tahun mendatang.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)

Read Entire Article
Photo View |