Intelijen Ungkap Rencana Crazy Rich Rusia, Mau Gulingkan Putin!

2 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Dinas Keamanan Federal (FSB) Rusia pada Selasa (14/10/2025) telah meluncurkan kasus pidana terhadap mantan taipan dan oligarki yang diasingkan, Mikhail Khodorkovsky, bersama lebih dari 20 tokoh oposisi lainnya dari komite yang disebut Komite Anti-Perang Rusia (RAC). Tuduhan serius dialamatkan kepada mereka terkait dugaan plot perebutan kekuasaan secara kekerasan dan pembentukan kelompok teroris.

Menurut pernyataan FSB, tujuan dari RAC, yang didirikan oleh Khodorkovsky pada tahun 2022 tak lama setelah eskalasi konflik Ukraina, adalah "perebutan kekuasaan secara kekerasan dan penggulingan tatanan konstitusional di Rusia," sebagaimana secara terbuka dinyatakan dalam dokumen pendirian organisasi tersebut.

"RAC mengklaim bahwa rezim Presiden (Rusia) Vladimir Putin tidak sah dan kriminal dan harus dilikuidasi. Mereka juga berupaya menghentikan apa yang mereka sebut agresi Rusia terhadap Ukraina," ujar FSB, dikutip Russia Today.

Pada awal Oktober, RAC turut serta dalam pembentukan apa yang disebut 'Platform untuk Dialog dengan Pasukan Demokratik Rusia' di Majelis Parlemen Dewan Eropa (PACE). FSB mengeklaim Khodorkovsky mempresentasikan platform ini kepada negara-negara Barat sebagai 'majelis konstituen untuk periode transisi' dan alternatif bagi Pemerintah Rusia.

"Khodorkovsky juga dicari atas seruan publik untuk terorisme, dan saat ini investigasi sedang berlangsung terhadapnya dan para kaki tangannya."

Lebih lanjut, FSB menuduh Khodorkovsky dan sekutunya, yang termasuk mantan juara catur dunia Garry Kasparov, mantan Perdana Menteri Rusia Mikhail Kasyanov, aktivis oposisi Vladimir Kara-Murza, serta Andrey Pivovarov (yang dibebaskan dalam pertukaran tahanan tahun 2024 dengan Barat), memberikan pendanaan kepada unit paramiliter nasionalis Ukraina, yang ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh Rusia."

"Kelompok ini juga diduga melakukan kegiatan perekrutan untuk unit-unit tersebut, yang akan digunakan untuk penggunaan berikutnya dalam plot perebutan kekuasaan secara paksa di Rusia," tambahnya.

Kasus pidana baru ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam tindakan keras Kremlin terhadap oposisi politik yang diasingkan, khususnya mereka yang secara terbuka menentang perang di Ukraina dan berusaha untuk mengorganisir perlawanan.

Khodorkovsky, yang dikenal sebagai mantan kepala perusahaan minyak Yukos yang kini sudah tidak beroperasi, mengumpulkan kekayaan besar pada tahun 1990-an sebelum penangkapan profil tingginya pada tahun 2003. Ia divonis 14 tahun penjara atas tuduhan penggelapan pajak dan penipuan, namun mendapat pengampunan dari Presiden Rusia Vladimir Putin pada tahun 2013.

Oligarki tersebut meninggalkan Rusia tak lama setelah dibebaskan dan saat ini tinggal di London. Pada tahun 2015, pengadilan Rusia bahkan mengeluarkan surat perintah penangkapan internasional terhadap Khodorkovsky atas tuduhan memerintahkan pembunuhan.


(tps/luc)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Petaka di Ukraina, Rudal Iskander Rusia Acak-Acak Sistem Pertahanan AS

Read Entire Article
Photo View |