Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan Toyota Avanza kini makin tertinggal dari sang "kakak", Toyota Innova. Padahal, selama bertahun-tahun Avanza dikenal sebagai mobil sejuta umat dan mendominasi segmen MPV. Namun kini, tren justru menunjukkan bahwa mobil di segmen menengah ke atas seperti Innova semakin unggul.
Seperti diketahui, harga Avanza tidak sampai Rp 300 juta, yakni dimulai dari Rp 240 juta hingga Rp 298 juta, sedangkan Innova tergolong untuk kalangan menengah hingga atas dengan harga mulai dari Rp 390 hingga Rp 625 jutaan.
Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam, mengungkapkan bahwa pergeseran daya beli masyarakat menjadi faktor utama di balik penurunan penjualan Avanza. Menurutnya, kondisi ekonomi yang menekan kalangan menengah ke bawah membuat pasar Avanza mengalami tekanan.
"Ya kan kelihatan di sini bahwa untuk yang middle up sekarang income-nya stabil, yang turun kan yang model-model middle low segment. Salah satunya kan NPL-nya yang naik. Jadi kalau pasar-pasar mobil mewah umumnya stabil," ujar Bob dalam TEI 2025 di ICE BSD, Rabu (15/10/2025).
Ia menambahkan, kenaikan Non-Performing Loan (NPL) di kalangan masyarakat menengah ke bawah memperlihatkan bahwa banyak yang mengalami kesulitan dalam pembayaran cicilan, termasuk untuk pembelian mobil.
"Kelihatan pendapatan yang beli Avanza itu yang middle low segment itu, mereka terganggu pendapatannya. Kemudian juga NPLnya juga naik. Kita lihat laju kredit juga. Nah ini juga harus jadi perhatian kita ke depan," jelasnya.
Tak hanya soal daya beli, Bob juga menyoroti kebijakan perpajakan yang dianggap belum berpihak pada mobil-mobil yang digunakan oleh kalangan bawah untuk mencari penghasilan, seperti Avanza atau mobil-mobil LCGC. Di sisi lain, mobil listrik impor justru mendapatkan banyak insentif dari pemerintah.
"Yang kasian kan yang middle low segment. Apalagi mereka juga harus bayar pajak yang lumayan tinggi juga. Yang model-model LCGC kan kadang-kadang dipakai untuk cari duit dong, ya kan? Tapi harus bayar PPN, harus bayar lain macam-macam," ungkap Bob.
"Sedangkan yang model-model import EV mereka bisa menikmati. Ini kan ya kita lihat nggak fair gitu loh. Ini bisa dipertimbangkan lagi oleh pemerintah, khususnya mobil-mobil yang memang dipakai oleh rakyat bawah yang dipakai untuk cari uang. Bukan untuk kemewahan. Tapi kan sekarang yang dapet banyak subsidi kan mobil mewah import gitu. Nah ini kita berharap ini bisa diperbaikilah ke depan," ujarnya.
Seperti diketahui, penjualan Innova kerap menjadi yang terlaris dalam beberapa waktu terakhir, termasuk pada bulan September 2025 lalu dimana penjualannya mencapai 6.143 unit, mengalahkan Avanza yang terjual sebanyak 2.804 unit.
Berkaca pada tahun 2024 lalu, Toyota Kijang Innova menjadi mobil terlaris di Indonesia dengan terjual 63.676 unit, sedangkan Toyota Avanza terjual 55.838 unit.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Avanza-Brio, Ini Dia Mobil Terlaris Terbaru di RI