Heboh Utang Whoosh, AHY Ungkap Nasib Proyek Kereta Cepat ke Surabaya

10 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Proyek kereta cepat yang menghubungkan Jakarta dan Surabaya mendapat sorotan serius dari Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Dalam pandangannya, pembangunan mega‑infrastruktur ini memang penting, tetapi tidak bisa berjalan sendiri tanpa memperhatikan aspek pemerataan pembangunan di berbagai wilayah, pembiayaan dan kesehatan industri.

AHY menegaskan bahwa ambisi menghadirkan rute Jakarta-Surabaya dengan waktu tempuh yang jauh lebih singkat harus diimbangi dengan kepekaan terhadap lingkungan pembangunan yang adil dan efisien.

"Tentu seperti tidak sensitif terhadap kebutuhan pemerataan pembangunan wilayah. Ini saya sering bicarakan, kita tidak bisa hanya fokus pada satu hal, tapi kita juga selalu dihadapkan pada keterbatasan anggaran," kata AHY dikutip Rabu (22/10/2025)

Pada saat yang sama, AHY mengingatkan bahwa hambatan finansial pada proyek infrastruktur lainnya tidak boleh memengaruhi laju proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Kewajiban utang dari proyek sebelumnya proyek Whoosh sebagai tantangan yang harus dituntaskan namun tidak menjadi alasan untuk menunda atau membatalkan proyek strategis.

Peningkatan volume penumpang Whoosh di momen libur dalam rangka Maulid Nabi yang berdekatan dengan akhir pekan mulai terlihat sejak Kamis 4 September 2025. (Dok. KCIC)Foto: Peningkatan volume penumpang Whoosh di momen libur dalam rangka Maulid Nabi yang berdekatan dengan akhir pekan mulai terlihat sejak Kamis 4 September 2025. (Dok. KCIC)
Peningkatan volume penumpang Whoosh di momen libur dalam rangka Maulid Nabi yang berdekatan dengan akhir pekan mulai terlihat sejak Kamis 4 September 2025. (Dok. KCIC)

"Utang yang harus segera diselesaikan ini juga tidak boleh kemudian menghambat rencana besar kita untuk mengembangkan konektivitas berikutnya, tadi Jakarta sampai dengan Surabaya," katanya.

Di sisi lain, AHY juga membuka diskusi bahwa proyek ini tidak sekadar soal kecepatan atau jalur baru, melainkan juga soal menggerakkan industri perkeretaapian dalam negeri dan mendukung ekonomi sekitar.

"Kita tidak hanya ingin membeli sesuatu dari luar, tapi kita juga ingin menghidupkan industri perkeretaapian nasional. Kalau ada demand, pasti ada supply dan ini akan menggerakkan kembali ekonomi," ujar AHY.


(fys/wur)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Sinyal Prabowo Mau Lanjutkan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

Read Entire Article
Photo View |