Gempa Megathrust Ancam Selatan Jawab, BMKG Tunjuk Wilayah Ini

2 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan potensi gempa bumi megathrust berkekuatan M8,8 di selatan Jawa. Bencana itu juga berpotensi memicu tsunami besar.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mencatat terdapat 114 kejadian gempabumi di atas magnitudo 5, dua kali gempa merusak, dan 44 guncangan yang dirasakan masyarakat yang terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dengan potensi tersebut, masyarakat diingatkan untuk terus memperkuat kesiapsiagaan menghadapi gempa bumi dan tsunami di DIY.

"Ancaman ini nyata dan bisa terjadi tiba-tiba. Karena itu, kesiapsiagaan harus terus diperkuat," kata Dwikorita saat membuka Sekolah Lapang Gempabumi dan Tsunami (SLG) di Kulon Progo, dikutip dari laman resmi BMKG, Jumat (26/9/2025).

Dia juga mengatakan SLG adalah wujud kepedulian negara melindungi keselamatan masyarakat dan bencana tersebut.

Kulon Progo sendiri disebut sebagai wilayah strategis. Sebab berada di kawasan rawan bencana dan juga pintu gerbang wisata Yogyakarta dengan keberadaan Yogyakarta International Airport (YIA).

YIA dirancang khusus untuk menghadapi ancaman gempa bumi megathrust dan tsunami.

"Keberadaan YIA adalah simbol kesiapsiagaan bencana. Dengan desain khusus tersebut, Kulon Progo memiliki peluang menjadi contoh daerah tangguh bencana. Ketangguhan inilah yang akan menjaga rasa aman masyarakat sekaligus meningkatkan kepercayaan wisatawan dan investor," tegas Dwikorita.

BMKG juga melakukan sejumlah program sebagai bentuk penguatan mitigasi. Mulai dari SLG, Masyarakat Siaga Tsunami serta BMKG Goes To School.

Enam desa di DIY telah diakusi sebagai Masyarakat Siaga Tsunami. Program edukasi di sekolah tercatat menjangkau 166 sekolah dengan lebih 20 ribu peserta.

Program tersebut dirancang menumbuhkan kesadaran dan kemampuan masyarakat untuk merespon tanda bahaya dan memahami peringatan dini.

Dwikorita juga menegaskan implementasi 12 indikator Tsunami Ready dari UNESCO-IOC perlu segera diwujudkan di daerah pesisir. Beberapa di antaranya adalah pembangunan rambu evakuasi, peta bahaya tsunami, serta rencana kontinjensi.

"Jika indikator tersebut dipenuhi, target zero victim bukan mustahil tercapai. Kuncinya adalah sinergi pemerintah daerah, masyarakat, dan swasta dalam membangun kesiapsiagaan yang berkelanjutan," ujarnya.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Gempa Megathrust Tinggal Tunggu Waktu Hantam RI, Ini Zona Merahnya

Read Entire Article
Photo View |