Fakta-Fakta Israel Serang Besar-besaran Iran, Apa AS Tahu dan Dampaknya

19 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Israel menyerang Iran besar-besaran, Jumat (13/6/2025) dini hari. Negeri Zionis bahkan berjanji akan melanjutkan tindakan militer dalam beberapa hari ke depan.

Beberapa kota Iran melaporkan ledakan, termasuk ibu kota Teheran. Berikut rangkuman CNBC Indonesia mengutip AFP.

Siapa Target Israel?

Militer Israel mengatakan jet-jet tempurnya melakukan serangan terhadap puluhan target militer. Termasuk target nuklir di berbagai wilayah Iran.

Ledakan dilaporkan terjadi di Teheran, di mana televisi pemerintah Iran mengatakan api dan asap terlihat di situs utama Garda Revolusi Iran di timur kota tersebut. Televisi pemerintah juga melaporkan "ledakan keras" di Natanz, di provinsi Isfahan, Iran bagian tengah, tempat situs nuklir utama berada.

"Fasilitas pengayaan Natanz telah diserang beberapa kali," tulis AFP mlansir laporan dari TV pemerintah yang memperlihatkan rekaman asap tebal mengepul dari situs tersebut.

Media pemerintah Iran mengatakan bangunan tempat tinggal di Teheran rusak. Beberapa warga sipil dilaporkan tewas.

"Serangan itu kemungkinan telah menewaskan Mohammad Bagheri, kepala staf angkatan bersenjata republik Islam itu, bersama dengan ilmuwan nuklir senior," kata seorang pejabat.

Di sisi lain media Iran mengatakan kepala Garda Revolusi Hossein Salami telah tewas.

Mengapa Israel Menyerang Sekarang?

Israel melihat Iran sebagai ancaman eksistensial bagi negara itu. Israel telah menyerang pertahanan udara Iran sejak tahun lalu.

Perlu diketahui, Israel, Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat lainnya, telah berulang kali menuduh Iran berupaya mendapatkan senjata nuklir, yang selalu dibantah Teheran.

Israel pun diketahui menyerukan aksi global setelah Badan Tenaga Atom Internasional PBB menuduh Iran pada hari Rabu tidak mematuhi kewajibannya.

Di sisi lain, Menteri pertahanannya, Israel Katz, menggambarkan serangan terbaru itu sebagai sebagai "pendahuluan".


Apakah AS Tahu?

AS sendiri enggan dilibatkan dalam serangan Israel ke Iran. Meski begitu, sebelum serangan Presiden AS Donald Trump sempat memberi pernyataan bahwa mungkin saja akan ada serangan Israel ke Iran dalam waktu sangat dekat.

"Saya tidak ingin mengatakan segera, tetapi sepertinya itu adalah sesuatu yang sangat mungkin terjadi," kata Trump kepada wartawan pada hari Kamis ketika ditanya apakah serangan Israel akan terjadi beberapa jam sebelum operasi benar-benar diluncurkan Israel.

Diplomat AS Marco Rubio juga mengamini. Rubio mengatakan Israel telah memberi tahu AS bahwa "mereka yakin tindakan ini diperlukan untuk membela diri".

"Israel bergantung pada Washington untuk dukungan militer dan diplomatik tetapi melakukan serangan sendirian," tegasnya.

"Kami tidak terlibat dalam serangan terhadap Iran dan prioritas utama kami adalah melindungi pasukan Amerika di kawasan itu," tambahnya lagi memperingatkan Teheran agar tidak menargetkan kepentingan AS.

AS sendiri tengah terlibat pembicaraan soal nuklir dengan Iran. Rencananya putaran keenam diskusi telah dijadwalkan antara AS dan Iran pada Minggu di Oman.

Dampak Serangan

Setelah serangan, lalu lintas udara telah dihentikan di bandara internasional utama Teheran. Negara tetangga Irak juga telah menutup wilayah udaranya sepenuhnya.

Israel telah memperingatkan Iran dapat membalas kapan saja, dengan mengumumkan keadaan darurat dan juga menutup wilayah udaranya. Di Washington, Gedung Putih mengatakan Trump akan mengumpulkan kepala keamanan setelah serangan tersebut, yang dikritik oleh seorang Demokrat senior.

"Keputusan Israel yang mengkhawatirkan untuk melancarkan serangan udara terhadap Iran adalah eskalasi sembrono yang berisiko memicu kekerasan regional," kata Senator Jack Reed, Demokrat teratas di Komite Angkatan Bersenjata Senat AS.

Serangan tersebut menyebabkan harga minyak melonjak hingga enam persen.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Israel Tiba-Tiba Serang Wilayah Tepi Barat, 9 Warga Palestina Tewas

Read Entire Article
Photo View |