Bantu Rakyat, Sri Mulyani Minta Pajak dan Bea Cukai Kejar Setoran

20 hours ago 5

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati resmi melantik 139 pejabat tinggi pratama atau eselon II dan pejabat pada unit organisasi, pada hari ini, Jumat (13/6/2025). Diantaranya, terdapat pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC).

Dalam pidatonya ia meminta kedua direktorat penerimaan negara tersebut untuk bekerja lebih keras dan profesional dalam mengamankan penerimaan negara.

Bahkan, ia mengatakan DJP merupakan tulang punggung utama penerimaan negara. Maka dari itu, dalam menjalankan tugas mengumpulkan penerimaan pajak, penting untuk meningkatkan struktur serta fungsinya baik secara sistem maupun sumber daya manusianya. Seperti contohnya, melakukan perbaikan sistem perpajakan terbaru, Core Tax System.

"Perbaiki sistem Coretax dan yakinkan dapat berfungsi dan mampu untuk menjalankan tugas. Mengumpulkan penerimaan pajak secara efisien akuntabel dan adil perbaikan organisasi menjadi penting manusianya maupun struktur serta fungsinya tingkatkan," ujar Sri Mulyani dalam pelantikan di Kantor Kementerian Keuangan, Jumat (13/6/2025).

Tak hanya itu, Sri Mulyani pun menyoroti Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) untuk meningkatkan dan melakukan perbaikan tata kelolanya. Pasalnya, DJBC adalah ujung tombak dari perdagangan internasional.

"Perekonomian kita sangat tergantung dari kemampuan kita menjaga ekonomi di perbatasan perdagangan internasional, ini tidak hanya membutuhkan pelaksanaan fungsi DJBC dari sisi enforcement tetapi juga intelijen untuk menandai titik-titik rawan baru berdasarkan konstelasi politik" ujarnya.

Bendahara negara tersebut pun mengingatkan bahwa di era media sosial dan keterbukaan informasi, kedua direktorat itu akan terus menjadi sorotan publik. Dengan mudahnya masyarakat dapat menyampaikan pendapat, kritik, bahkan hingga menuntut transparansi dan akuntabilitas.

"DJP dan DJBC akan menjadi institusi disorot publik masyarakat akan terus menyampaikan pandangan aspirasi menagih karena merasa membayar pajak menagih negara agar mendapat pelayanan, merasakan hasil dari pajak yang dibayarkan. Ini era transparansi dan akuntabilitas yang harus dijawab trampil cepat dan cerdas," ujarnya.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Sadar Disorot Investor, Sri Mulyani Buka-bukaan Soal Setoran Pajak RI

Read Entire Article
Photo View |