Jakarta, CNBC Indonesia - Pengusaha pusat perbelanjaan (mal) buka suara soal dampak dari aksi demo yang terjadi di Jakarta dan beberapa daerah, sejak tanggal 25 Agustus 2025 lalu.
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengatakan omzet penjualan mal turun di Jakarta hingga 50% saat demo terjadi.
"Kurang lebih demikian. Dari 100 mal yang berlokasi di Jakarta, jumlah transaksi turun sekitar 50%," kata Alphonzus saat dihubungi CNBC Indonesia, Senin (1/9/2025).
Alphonzus menambahkan, kondisi normal di 100 mal tersebut, secara rata-rata penjualannya mencapai Rp500 miliar. Namun saat demo terjadi, penjualan rata-rata turun hampir setengahnya.
"Kondisi normal rata-rata penjualan bisa mencapai Rp500 miliar, ya ada turun nyaris setengahnya," tambah Alphonzus.
Alphonzus pun mengharapkan kondisi dapat kembali normal agar masyarakat bisa berkunjung ke mal lagi dan pekerja bisa bekerja kembali seperti sedia kala.
"Perekonomian harus dijaga agar rakyat Indonesia dapat tetap menuju masyarakat yang makmur dan sejahtera. Namun tentunya perekonomian akan terpuruk jika situasi dan kondisi keamanan serta politik tidak kondusif," terang Alphonzus.
APPBI juga berharap semua pihak dapat menahan dan mengendalikan situasi serta kondisi agar tetap kondusif.
"Diharapkan juga pemerintah dapat segera mengatasi dan menyelesaikan permasalahan dengan bijak agar supaya kehidupan masyarakat banyak tidak terganggu dan dapat berlangsung normal seperti biasanya," sebut Alphonzus.
Sementara itu, Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) Budihardjo Iduansjah juga melaporkan dampak dari demo yang berlangsung selama sepekan membuat omzet mal turun hingga Rp500 miliar.
"Dampaknya yakni omzet hilang sekitar Rp500 miliar," kata Budihardjo.
Budihardjo mengimbau pemerintah untuk menjamin keselamatan masyarakat.
Selain itu, pengusaha meminta pemerintah memastikan hadirnya penjagaan di pusat aktivitas publik, serta mendengar suara rakyat melalui dialog.
"Hippindo mendukung langkah pemerintah menjamin keamanan masyarakat, termasuk pengamanan pusat perbelanjaan, objek vital, serta kelancaran distribusi logistik dan barang kebutuhan pokok. Hal ini penting agar pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan tanpa gangguan," jelas Budiharjo.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mal RI Diserbu 'Rojali', Tak Lagi Sepi Bak Kuburan