Danantara Optimis Banyak Emiten Minat Ikutan Proyek WTE

6 hours ago 5

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) optimis proyek waste to energy akan diminati oleh sektor swasta, termasuk perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Chief Investment Officer (CIO) Danantara Pandu Sjahrir optimis akan ada emiten yang tertarik untuk bergabung pada 24 perusahaan yang masuk dalam Daftar Penyedia Terseleksi (DPT) Pemilihan Mitra Kerja Sama Badan Usaha Pengembang dan Pengelola Pengolah Sampah Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan Menjadi Energi Listrik (BUPP PSEL).

"Have to worry kalau emiten. Kenapa? Karena udah aja 200 perusahaan baik dalam negeri dan luar negeri yang semangat. Saya cukup yakin yang di dalam negerinya pasti ada beberapa emiten juga yang pasti semangat berpartner dengan yang lolos kemarin yang 24," ujarnya digedung Wisma Danantara Jakarta, Senin (3/11).

Menururtnya, meskipun tidak ada stimulus, para emiten di pasar modal akan tertarik pada proyek potensial yang akan memberikan keuntungan.

"Mereka pasti akan semangat sendiri kalau pemain-pemain emiten. Masa diajarin. Nggak ada stimulus. Mereka stimulus ya just want to have good project good return. Itu semualah. Kalau pengusaha-pengusaha kan maunya good project, good return," ungkapnya.

Pada tahap pertama, proyek ini akan diterapkan di 7 kota besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Bali, Bekasi, hingga Tangerang.

Proyek ini merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah daerah, sejumlah kementerian terkait seperti Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), serta PLN, hingga perusahaan swasta yang ingin berpartisipasi.

Pelaksanaan program tersebut akan dilakukan secara transparan dan dengan proses tender yang dibuka. Bagi pihak swasta yang berminat pada proyek ini juga dapat bergabung. Disebutkan, banyak keuntungan dari skema baru di proyek hijau ini, salah tipping fee yang sebelumnya dibayarkan pemerintah daerah ke pengelola limbah.

Danantara juga menetapkan tarif flat sebesar US$ 20 sen per kWh. Tarif tersebut berlaku untuk 1.000 ton sampah per hari. Jumlah tersebut diperkirakan dapat menghasilkan lebih dari 15 MW listrik dan berkontribusi terhadap 20.000 rumah tangga.

"Ini baru yang batch pertama. Nanti akan ada lagi batch kedua. Ya nanti akan kita mulai lagi in a couple of weeks. Jadi itu let it be," pungkasnya.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Danantara Mau Sulap Sampah Jadi Energi, Bakal Kolaborasi dengan Swasta

Read Entire Article
Photo View |