Chaos! Ratusan Orang Bentrok di Depan Parlemen, Tuntut Stasiun Ambruk

8 hours ago 4
CNBC Indonesia News Foto News

FOTO Internasional

Reuters,  CNBC Indonesia

03 November 2025 22:00

Seorang demonstran antipemerintah memberi isyarat di depan petugas penegak hukum dengan perlengkapan anti huru hara di dekat parlemen di Beograd, Serbia, 2 November 2025. (REUTERS/Marko Djurica)

Ketegangan meningkat di luar gedung parlemen Serbia pada Minggu (2/11/2025) ketika ratusan pengunjuk rasa berkumpul untuk mendukung Dijana Hrka, seorang ibu yang kehilangan anaknya dalam tragedi runtuhnya atap stasiun kereta api di Novi Sad tahun lalu. Hrka memulai aksi mogok makan sehari sebelumnya sebagai bentuk protes terhadap lambannya penegakan hukum atas peristiwa tersebut. (REUTERS/Marko Djurica)

Seorang demonstran antipemerintah memberi isyarat di depan petugas penegak hukum dengan perlengkapan anti huru hara di dekat parlemen di Beograd, Serbia, 2 November 2025. (REUTERS/Marko Djurica)

Dengan duduk di kursi dekat pagar besi yang menghalangi akses menuju parlemen, Hrka menolak untuk meninggalkan lokasi hingga pemerintah membuka penyelidikan baru. Namun, polisi menghadangnya agar tidak mendekati area depan gedung parlemen yang sejak Maret telah diduduki oleh kelompok pendukung pro-pemerintah. (REUTERS/Djordje Kojadinovic)

Seorang demonstran antipemerintah memberi isyarat di depan petugas penegak hukum dengan perlengkapan anti huru hara di dekat parlemen di Beograd, Serbia, 2 November 2025. (REUTERS/Marko Djurica)

Menjelang malam, situasi memanas ketika para pengunjuk rasa melemparkan suar ke arah area tenda pendukung pemerintah. Bentrokan pun pecah, memaksa polisi anti huru hara turun tangan untuk mengendalikan kerumunan. Kerusuhan menyebar ke jalan-jalan sekitar, sementara petugas membentuk barisan untuk memisahkan dua kubu yang berseberangan. (REUTERS/Marko Djurica)

Seorang demonstran antipemerintah memberi isyarat di depan petugas penegak hukum dengan perlengkapan anti huru hara di dekat parlemen di Beograd, Serbia, 2 November 2025. (REUTERS/Marko Djurica)

Aksi ini merupakan bagian dari gelombang protes yang telah berlangsung selama berbulan-bulan di seluruh Serbia.  (REUTERS/Djordje Kojadinovic)

Seorang demonstran antipemerintah memberi isyarat di depan petugas penegak hukum dengan perlengkapan anti huru hara di dekat parlemen di Beograd, Serbia, 2 November 2025. (REUTERS/Marko Djurica)

Demonstrasi itu dipicu oleh kemarahan publik terhadap kegagalan pemerintah mengadili pihak yang bertanggung jawab atas runtuhnya atap stasiun.  (REUTERS/Marko Djurica)

Seorang demonstran antipemerintah memberi isyarat di depan petugas penegak hukum dengan perlengkapan anti huru hara di dekat parlemen di Beograd, Serbia, 2 November 2025. (REUTERS/Marko Djurica)

Gelombang ketidakpuasan ini juga semakin mengguncang posisi Presiden Aleksandar Vucic yang telah lama berkuasa, serta memunculkan desakan untuk menggelar pemilu lebih awal. (REUTERS/Marko Djurica)

Seorang demonstran antipemerintah memberi isyarat di depan petugas penegak hukum dengan perlengkapan anti huru hara di dekat parlemen di Beograd, Serbia, 2 November 2025. (REUTERS/Marko Djurica)

Dalam tuntutannya, Hrka menegaskan bahwa aksi mogok makannya akan terus berlanjut hingga ada langkah nyata dari pemerintah. Ia menuntut penyelidikan menyeluruh terhadap tragedi tersebut dan meminta agar Presiden Vucic sendiri turut diinterogasi atas dugaan kelalaian dalam penanganan kasus itu. (REUTERS/Marko Djurica)


Read Entire Article
Photo View |