Bursa Bidik BUMN Jadi "Lighthouse IPO" Selanjutnya di 2026

4 hours ago 8

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) berharap, perusahaan BUMN dapat berpartisipasi untuk mencari pendanaan di pasar modal melalui pencatatan saham perdana (Initial Public Offering/IPO). Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna berharap, akan ada BUMN yang memiliki aset besar atau lighthouse bergabung sebagai emiten tahun depan.

"Jadi harapan kita, harapan Bursa, ada lighthouse-lighthouse yang nanti berasal dari State Owned Enterprise (BUMN)," ujarnya saat ditemui di gedung BEI Jakarta, Kamis (6/11).

Nyoman mengungkapkan, meskipun tahun ini belum ada BUMN yang melakukan IPO, namun BEI masih menjalin hubungan yang harmonis dengan pemegang saham BUMN, dari sebelumnya Kementerian BUMN, hingga saat ini BPI Danantara.

Nyoman menyebut, bergabungnya perusahaan BUMN ke pasar modal Indonesia dapat membantu meningkatkan pertumbuhan industri pasar modal Tanah Air.

"Kontribusi dari State Owned Enterprise akan dapat membantu market deepening dari pasar modal Indonesia," pungkasnya.

Sebagai informasi, akan ada 3 perusahaan dengan aset skala besar atau lighthouse yang akan mencatatkan sahamnya di pasar modal melalui pencatatan saham perdana (Initial Public Offering/IPO).

Nyoman mengatakan, kedatangan 3 perusahaan beraset jumbo tersebut sebagai pelengkap dari target emiten lighthouse IPO tahun ini.

"Di tahun ini setelah mencapai 5 tadi yang sudah tercatat, ada 3 sebetulnya lighthouse IPO yang ada di pipeline kita dan sedang dalam proses," ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (29/10).

Menurutnya, dengan melantainya perusahaan beraset jumbo di lantai bursa Tanah Air menunjukkan bahwa BEI sangat perduli pada kualitas emiten.

"Kualitas ditunjukkan oleh size. Sizeable IPO, Lighthouse IPO, tadi Pak Iman sudah menyampaikan apa kriterianya. Pertama tentu market capitalization, lebih dari Rp 3 triliun," ungkapnya.

Nyoman membeberkan, 3 perusahaan calon emiten tersebut bergerak di sektor perbankan, infrastruktur, dan tambang. "Jadi ini kita harapkan nanti akan mendapat tercatat di tahun 2025 ini," pungkasnya.

BEI menargetkan 6 perusahaan lighthouse di tahun 2026. Adapun target IPO tahun 2026 mendatang sebanyak 50 perusahaan. Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan, hingga saat ini perusahaan yang antre melantai di BEI atau dalam pipeline ada sebanyak 13 perusahaan.

"Di pipeline ada 13 (perusahaan). Yang 13 itu tahun ini. Tahun depan tentu saja kita optimis bisa mencapai di 50 (perusahaan)," ucapnya.

Iman menjabarkan, dari target 50 emiten pada tahun depan, BEI juga berharap akan ada peningkatan 6 perusahaan besar yang melantai di BEI atau yang disebut dengan lighthouse.

"Tahun ini target kita 5 lighthouse IPO. Artinya apa, bahwa dengan market cap Rp 3 triliun dengan 15% free float. Walaupun free float IPO-nya, ya 700 miliar rupiah minimal. Jadi tahun ini kita targetkan 6 lighthouse. Jadi dari 50 yang itu ada 6 lighthouse IPO," jelasnya.

Di sisi lain, kata Iman, BEI juga akan tetap memperhatikan kualitas perusahaan tercatat. "Jadi tadi kita tidak bicara hanya jumlah, tapi juga kita bicara atas kualitas IPO-nya," sebutnya.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menteri UMKM Tiba-tiba Sambangi Bursa Efek, Ada Apa?

Read Entire Article
Photo View |