Bos PGN Buka-bukaan Alasan Gas ke Sumatra Makin Seret

3 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. (PGN) memproyeksikan bahwa pasokan gas RI akan mulai mengalami defisit dari periode 2025 hingga 2035. Hal tersebut terungkap dalam profil Gas Balance PGN 2025-2035 yang dipaparkan perusahaan.

Direktur Utama PGN Arief Setiawan Handoko mencontohkan bahwa wilayah Sumatra bagian utara dan Sumatra bagian tengah diperkirakan mengalami defisit yang signifikan. Pada 2035 misalnya, wilayah ini diperkirakan mengalami defisit hingga 96 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).

Sementara itu, untuk di wilayah Sumatra bagian Selatan defisit gas diperkirakan jauh lebih besar. Pada tahun 2034 angkanya mencapai 534 MMSCFD kemudian pada 2035 sebesar 513 MMSCFD. Begitu juga dengan wilayah Jawa bagian Timur yang diperkirakan mencapai 194 MMSCFD pada 2035.

"Profile gas balance PGN periode 2025 sampai 2035 mengalami tren penurunan. Di sini yang akan sedikit lebih mengkhawatirkan dimana sejak 2025 short dari gas balance kita dari 2025 sampai ke 2035 itu shortage-nya semakin membesar sampai minus 513," kata Arief dalam RDP bersama Komisi XII DPR RI, Senin (28/4/2025).

Menurut Arief, kondisi ini sudah mulai berlangsung sejak 2025. Adapun, salah satu faktor yang membuat defisit pasokan gas utamanya disebabkan oleh penurunan produksi gas di sektor hulu secara alamiah.

"Ini dipengaruhi atau disebabkan utamanya karena penurunan natural atau natural declining dari pemasok yang belum dapat diimbangi dengan temuan cadangan dan produksi dari lapangan gas bumi baru," ujar Arief.


(dem/dem)

Saksikan video di bawah ini:

Video:Rosa Permata Sari,Direktur Pertamina Gas Negara Raih PROPER Emas

Next Article PGN Punya Program Beyond Pipeline, Kembangkan Bisnis LNG

Read Entire Article
Photo View |