Bos IMF Bilang Bunyikan Alarm Bahaya, Jangan Lupa Ingatkan Pemerintah!

5 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Kebanyakan negara belum memiliki dasar hukum dan etika yang memadai untuk menghadapi kemajuan pesat teknologi dan adopsi kecerdasan buatan (AI). Oleh karena itu, IMF mendorong agar masyarakat sipil ramai-ramai memberi peringatan ke pemerintah negara masing-masing.

Managing Director IMF Kristalina Georgieva mengatakan revolusi teknologi AI yang tumbuh pesat sangat didominasi oleh negara ekonomi maju, terutama Amerika Serikat.

Beberapa negara berkembang, termasuk China, memiliki kemampuan untuk memanfaatkan teknologi AI di perekonomian mereka. Namun, kebanyakan negara berkembang jauh tertinggal dan tak mampu memanfaatkan AI dengan optimal.

Ia mengaku bahwa IMF "lumayan cemas" terhadap jurang antara negara ekonomi maju dan negara pendapatan rendah terkait kesiapan menghadapi dampak AI. Jurang tersebut, menurutnya, makin lebar sehingga negara berkembang kian sulit untuk mengejar ketertinggalan.

Pernyataan itu disampaikan oleh Georgieva kepada perwakilan dari berbagai organisasi masyarakat sipil dalam Pertemuan Tahunan IMF dan World Bank di Washington DC, Amerika Serikat, seperti dikutip dari Reuters.

Beberapa hari sebelumnya, Georgieva juga memberi peringatan soal valuasi pasar finansial yang serupa dengan bubble dot.com 25 tahun silam. Ia berpendapat valuasi yang ditopang oleh AI di pasar saham bisa memukul pertumbuhan ekonomi dunia jika ada pergeseran sentimen investor. Perubahan di pasar saham di negara maju ini bisa berdampak buruk ke perekonomian di negara berkembang.

IMF mendorong agar negara ekonomi berkembang fokus dalam memperluas infrastruktur digital dan kemampuan sumber daya manusia. Oleh karena itu, IMF mengembangkan indeks kesiapan AI yang mengukur tiap negara lewat empat aspek yaitu infrastruktur, SDM, inovasi, serta regulasi dan etika.

"Kebanyakan tertinggal dalam hal regulasi dan etika. Fondasi aturan etika untuk AI untuk masa depan masih dalam pengembangan," kata Georgieva. "Bunyikan alarm jika negara Anda masih tertinggal."


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article NeutraDC Summit 2025 Hadirkan Kolaborasi Global, Luncurkan Inovasi AI

Read Entire Article
Photo View |