Bos Garuda Buka Suara Soal 15 Pesawat Tak Beroperasi, Ini Katanya

20 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) buka suara terkait 15 persawat yang berhenti beroperasi. Direktur Utama GIAA Wamildan Tsani mengatakan, 15 pesawat yang terdiri dari 14 pesawat milik Citilink dan 1 pesawat milik Garuda adalah pesawat yang antrian slotnya di tahun depan.

Wamildan mengungkapkan, saat ini perseroan sedang melakukan proses percepatan untuk memasukkan pesawat-pesawat tersebut ke antrian di tahun ini.

"Jadi memang kalau mau dibilang di-grounded di 15 pesawat itu sebetulnya kurang pas. Memang diantriannya itu masih di tahun depan," ujarnya dalam rapat bersama Komisi VI DPR RI Jakarta, Rabu (7/5).

Ia mengatakan, langkah yang ambil saat ini adalah percepatan agar lima pesawat tersebut dapat dilakukan perawatan tahun ini.

Sebelumnya, Direktur Teknik Garuda Indonesia Rahmat Hanafi menjelaskan bahwa 15 armada tersebut tengah menunggu percepatan penjadwalan perawatan rutin berupa proses heavy maintenance, termasuk penggantian suku cadang, untuk kembali siap beroperasi.

Ia mengungkapkan, proses keseluruhan perawatan armada tersebut direncanakan akan dilaksanakan pada tahun ini.

"Tidak dapat dipungkiri kondisi keterbatasan supply chain atas suku cadang saat ini tengah dihadapi hampir seluruh pelaku industri penerbangan, sehingga menyebabkan pelaksanaan heavy maintenance membutuhkan waktu yang lebih panjang," ujarnya mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Rabu (7/5).

Adapun proses heavy maintenance diperlukan guna memastikan standar keselamatan dan kelaikan terbang setiap pesawat.

Rahmat juga menyampaikan bahwa perusahaan terus mendorong optimalisasi kapasitas produksi di tengah tantangan industri penerbangan global, khususnya dinamika rantai pasok suku cadang pesawat yang kini melanda hampir sebagian besar pelaku industri transportasi udara dunia.

Sejalan dengan langkah optimalisasi armada tersebut, Garuda Indonesia sejak akhir 2024 juga telah mendatangkan empat armada narrow body yakni Boeing 737-800NG (PK-GUF dan PK-GUG).

Sementara itu dua lainnya (PK-GUH dan PK-GUI) mulai beroperasi pada kuartal II 2025. Langkah ini sejalan dengan pemulihan permintaan dan peningkatan trafik
penumpang pasca pandemi serta pertumbuhan sektor pariwisata nasional.

"Optimalisasi kapasitas produksi ini yang ke depannya akan terus kami selaraskan dengan outlook kinerja Perusahaan sesuai dengan pertumbuhan demand pasar, guna memastikan penguatan landasan kinerja usaha dapat senantiasa terjaga secara berkelanjutan," katanya.


(ayh/ayh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Raih Laba Rp 23,64 Triliun, Telkom Bisa Setor Dividen Jumbo

Next Article Erick Minta Garuda Cs Bikin Road Map 6 Bulan,Termasuk Rencana Merger

Read Entire Article
Photo View |