Bilang ke Bahlil, Warga Pulau Gag Minta Tambang Nikel Lanjut

6 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengklaim, warga di Pulau Gag, Raja Ampat, Papua Barat Daya telah meminta Menteri ESDM Bahlil Lahadalia untuk melanjutkan pemberian izin aktivitas pertambangan nikel di kawasan Raja Ampat.

Dalam artikel berjudul "Ditemui Menteri Bahlil, Masyarakat Pulau Gag Minta Penambangan Nikel Dilanjutkan" di situs Kementerian ESDM, disebutkan permintaan itu terjadi saat Bahlil bertemu dan berbincang langsung dengan warga di Pulau Gag akhir pekan lalu.

"Warga yang dominan merupakan nelayan, menyebutkan mereka mendapatkan keuntungan dengan menjual hasil tangkapannya ke perusahaan PT Gag Nikel," sebagaimana tertulis di website Kementerian ESDM, Senin (9/6/2025).

Kementerian ESDM juga mengutip pernyataan salah satu warga yang disebut bernama Fathah Abanovo, berusia 33 tahun. Fathah diklaim telah menyatakan aktivitas penangkapan ikan berjalan seperti biasa, air tetap jernih, kualitas air juga bagus meski ada aktivitas pertambangan nikel di Raja Ampat.

"Menurutnya, pihak perusahaan juga membantu mereka membeli BBM dan alat pancing untuk bekerja," kata Kementerian ESDM.

Kementerian itu juga mencatut pernyataan seorang warga bernama Lukman Harun, berusia 34 tahun, Warga Pelugak yang juga berprofesi sebagai nelayan. Dalam pernyataannya, disebutkan bahwa berita yang menyebutkan kualitas dan warna air sekitar pantai menyebabkan hasil tangkapan menurun, adalah tidak benar.

Kementerian ESDM menuliskan bahwa Lukman telah menyatakan air tidak berubah sejak puluhan tahun lalu hingga kini. Lalu, ia juga disebut telah menyatakan bahwa dengan adanya tambang nikel, ikan-ikan karang sebagai tangkapan tidak berubah dan aman saat dikonsumsi.

Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu juga disebut merasa masyarakat sekitar tambang menunjukkan dukungan agar aktifitas pertambangan dapat dilanjutkan karena terbukti memberikan manfaat bagi mereka baik secara langsung maupun tidak.

Bupati Raja Ampat Orideko Iriano Burdam ikut disebut memberikan pernyataan bahwa gambaran raja ampat rusak akibat tambang nikel, sebagaimana yang viral di media sosial, tidak terbukti ketika dilihat secara langsung. Namun ia meminta agar pengawasan ditingkatkan terutama terkait analisis dampak lingkungan supaya lebih bagus lagi kedepan.

Sebagaimana diketahui, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menghentikan sementara kegiatan operasi salah satu perusahaan tambang nikel di kawasan Raja Ampat, yakni PT GAG Nikel. Hal ini dilakukan untuk menindaklanjuti pengaduan masyarakat terkait dampak pertambangan terhadap kawasan wisata di Raja Ampat.

PT GAG Nikel yang beroperasi di Pulau Gag, merupakan pemegang Kontrak Karya Generasi VII No. B53/Pres/I/1998. Perusahaan itu resmi berdiri pada 19 Januari 1998 setelah ditandatangani oleh Presiden Republik Indonesia. Sejak 2008, PT ANTAM Tbk. berhasil mengakuisisi seluruh saham APN Pty. Ltd., sehingga kendali penuh PT GAG Nikel saat ini berada di tangan PT ANTAM Tbk.


(arj/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Bahlil Setop Tambang Nikel Raja Ampat! Ada Apa?

Next Article Trenggono Buka Suara Soal Izin Tambang Nikel di Raja Ampat, Bilang Ini

Read Entire Article
Photo View |