Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) terus melakukan pengurangan penerbitan instrumen operasi moneter berupa Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, pengetatan penerbitan SRBI untuk menjaga ekspansi likuiditas rupiah did alam negeri dilakukan hingga saat ini tersisa Rp 707,05 triliun, dari posisi awal 2025 senilai Rp 916,7 triliun.
"Ekspansi likuiditas rupiah juga ditempuh BI melalui penurunan SRBI dari Rp 916,7 triliun pada awal tahun 2025 menjadi Rp 707,05 triliun pada 21 Oktober 2025," kata Perry saat konferensi pers hasil rapat dewan gubernur secara daring, Rabu (22/10/2025).
Sebagaimana diketahui, penurunan penerbitan SRBI untuk menjaga likuiditas rupiah di dalam negeri ini konsisten dilakukan BI pada tahun ini.
Pada 15 September 2025 saja sudah mengalami penyusutan ke level Rp 716,62 triliun.
Selain itu, suku bunga SRBI untuk tenor 6, 9, dan 12 bulan juga menurun masing-masing sebesar 210 bps, 213 bps, dan 219 bps sejak awal 2025 menjadi 5,06%; 5,07%; dan 5,08% pada 12 September 2025.
(arj/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: BI Siap Luncurkan Payment ID, Bisa Pantau Transaksi Keuangan