Banyak Pekerjaan Mulai Punah, Cepat Ganti Profesi Sebelum Telat

1 hour ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Studi dari Massachusetts Institute of Technology menemukan AI telah bisa melakukan pekerjaan yang dilakukan hampir 12% tenaga kerja di Amerika Serikat (AS). Para peneliti menyimpulkan teknologi tersebut memiliki kapasitas kognitif untuk menangani berbagai tugas.

Penelitian tersebut menggunakan metrik Indeks Gunung Es, yang mensimulasikan lebih dari 150 juta pekerjaan pada hampir 1.000 pekerjaan berinteraksi dengan AI.

Penelitian dari MIT menemukan penggunaan AI melampaui sejumlah aplikasi yang terlihat. Salah satunya adalah terkait penulisan kode komputer.

Terdapat beberapa cara perusahaan dalam berbagai industri menggunakan AI. Misalnya di jasa keuangan menggunakannya untuk memproses dokumen dan dukungan analitis.

Sementara penyedia layanan kesehatan menggunakan AI untuk menangani tugas terkait administratif. Jadi staf klinis bisa berfokus untuk merawat pasien.

Produsen mengadopsi teknologi tersebut untuk kontrol kualitas, khususnya otomatisasi inspeksi. Terakhir adalah penerapan AI oleh operator logistik untuk menangani pemenuhan.

Para peneliti juga mengungkapkan AI bisa meningkatkan upaya manusia. Namun di sisi lain, teknologinya lebih transformatif.

"Analisi keuangan tidak akan menghilang, namun sistem AI bisa menunjukkan kapabilitas sebagian besar pemrosesan dokumen serta pekerjaan analisis rutin. Ini akan mengubah struktur peran dan keterampilan yang dibutuhkan, tanpa mengurangi jumlah karyawan," jelas para peneliti, dikutip dari CBS News, Rabu (3/12/2025).

Selain itu, peneltian menemukan AI telah melakukan sjeumlah pekerjaan tingkat pemula. Padahal pekerjaan-pekerjaan tersebut ditunjukkan bagi mereka yang baru lulus perguruan tinggi atau tidak memiliki pengalaman.