Elvan Widyatama, CNBC Indonesia
04 December 2025 10:00
Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas mata uang Asia kompak melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (4/12/2025)
Melansir data Refinitiv, per pukul 09.15 WIB, hanya dua mata uang Asia yang terpantau berhasil menguat, sementara selebihnya berada di bawah tekanan Greenback.
Rupiah melemah 0,11% ke Rp16.633/US$, sejalan dengan tren pelemahan di kawasan. Mata uang yang mengalami pelemahan terdalam adalah Won Korea, yang merosot 0,33% ke 1.471,21 won/US$.
Pelemahan signifikan juga terjadi pada Peso Filipina, yang turun 0,31% ke 59,121 peso/US$, serta Baht Thailand yang turut melemah 0,31% ke 31,91 baht/US$.
Yen Jepang tercatat melemah 0,30% ke 155,28 yen/US$, disusul Dolar Singapura yang terkoreksi 0,14% ke 1,2952 SGD/US$. Sementara itu, Dong Vietnam turun 0,10% ke 26.372 dong/US$, dan Yuan China melemah 0,08% ke 7,069 yuan/US$.
Di sisi lain, hanya dua mata uang yang berhasil menguat pagi ini. Ringgit Malaysia yang naik 0,07% ke 4,118 ringgit/US$, dan Dolar Taiwan yang menguat tipis 0,03% ke 31,302 TWD/US$.
Pergerakan mayoritas mata uang Asia ini berlangsung seiring tekanan dari dolar AS di pasar global yang sejatinya tengah memasuki tren pelemahan. Pada perdagangan Rabu waktu AS, indeks dolar (DXY) jatuh 0,50% dan menyentuh level terendah dalam lima pekan.
Pelemahan dolar dipicu oleh data tenaga kerja yang jauh lebih lemah dari perkiraan. ADP Employment Change November turun 32.000, berbalik dari ekspektasi kenaikan 10.000, sekaligus menjadi penurunan terbesar dalam lebih dari 2,5 tahun. Sinyal ini memperkuat keyakinan pasar bahwa The Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga pada pertemuan FOMC pekan depan.
Meski demikian, dolar sempat mendapat sedikit penyangga dari ISM Services Index yang justru naik ke 52,6, tertinggi dalam sembilan bulan. Namun pasar tetap lebih fokus pada pelemahan sektor tenaga kerja.
Ketidakpastian juga meningkat dari aspek politik moneter. Presiden Donald Trump diperkirakan akan mengumumkan kandidat Ketua The Fed baru pada awal 2026, dengan Kevin Hassett disebut sebagai kandidat terkuat. Hassett dinilai sebagai figur paling dovish, dan jika ditunjuk, dolar berpotensi menghadapi tekanan lanjutan.
Menurut CME FedWatch Tool, saat ini pelaku pasar memproyeksikan 89% probabilitas pemangkasan suku bunga 25 basis poin pada FOMC 9-10 Desember mendatang.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(evw/evw)































:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5318733/original/009741500_1755495163-Dirgahayu_ke-80_Republik_Indonesia_Semoga_semangat_kemerdekaan_selalu_hadir_dalam_hal-hal_kecil___1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5313569/original/057794800_1755019430-Blackpink._Custom_Rosso._lalalalisa_m_wore_a_bespoke_Ferrari_creation_by__rocco.iannone_for__bla.jpg)



:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5308009/original/052161000_1754533006-photo-grid_-_2025-08-07T090553.369.jpeg)




:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5319194/original/083630100_1755507727-Web_Photo_Editor_-_2025-08-18T153227.024.jpg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5341662/original/098956200_1757320693-downloadgram.org_542267009_18540863665047688_9096491130815971427_n.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5311828/original/002082300_1754896970-HOP_1.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5337590/original/033950300_1756917993-WhatsApp_Image_2025-09-03_at_23.42.17.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5311886/original/082397400_1754898386-BATU_ALAM_KALIMANTAN_1_.jpeg)