FOTO
(CNBC Indonesia/Muhammad Sabki), CNBC Indonesia
17 October 2025 07:10

Perusahaan kendaraan listrik, PT Marlip Indo Mandiri ikut serta dalam gelaran Trade Expo Indonesia (TEI) 2025, Kamis (16/10/2025). Adapun di gelaran ini, dihadirkan purwarupa (prototype) Angkot Listrik Kota Bandung (Angklung) yang sempat viral di Bandung, Jawa Barat. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia, bentuk Angklung terlihat sangat berbeda dengan angkot yang dikenal pada umumnya. Justru terlihat seperti bus kota dengan konsep yang lebih minimalis dari mini trans. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Prototype Angklung ini yang diproduksi di pabrik yang berlokasi di Pasteur, Bandung itu memiliki panjang sekitar 5,2 meter. Dengan warna dominan biru, Angklung sudah didukung single seat dengan interior dominan warna hijau tosca yang memanjakan mata. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Tak hanya itu saja, kendaraan ini punya teknologi pendukung yang mumpuni mulai dari AC, rear camera, LCD TV untuk kebutuhan peta posisi perjalanan dan periklanan, audio, PC dashcam DVR, electric door passanger, wheel chair seat, wifi, rak buku bacaan, dan alat untuk tap kartu pembayaran non tunai. Bahkan, Angklung juga memiliki speaker aktif yang terhubung dengan teknologi Google Voice. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Pihak Marlip Indo Mandiri yang berjaga di TEI 2025 mengakui kendaraan ini dapat menjangkau kota-kota yang sebelumnya dilayani angkot biasa, tetapi masih keterbatasan kapasitas penumpang. Bila angkot biasa hanya mampu menampung sebanyak 10-12 orang penumpang, maka kendaraan ini diklaim dapat menampung sebanyak 14 penumpang. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Angklung nantinya bakal menggunakan sistem pembayaran nontunai, karena sudah didukung alat pembayaran dan penumpang hanya perlu men-tap kartu pembayaran yang nantinya sudah disediakan. Prototype Angklung pun sudah diujicoba mengelilingi jalan di Kota Bandung dan bisa menempuh jarak 200 kilometer dalam keadaan baterai terisi penuh. Adapun kecepatannya maksimal bisa sampai 80 kilometer per jam. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)