Jakarta, CNBC Indonesia - Kesehatan pencernaan tidak hanya ditentukan oleh jenis makanan yang kita konsumsi, tetapi juga bagaimana kita mengkombinasikannya. Menurut Dr. Shubham Vatsya, Konsultan Gastroenterologi, ada beberapa kombinasi makanan populer yang justru bisa mengganggu kerja usus dan lambung.
"Banyak orang tidak sadar, pasangan makanan tertentu bisa memberi beban tambahan pada sistem pencernaan, memicu kembung, gangguan pencernaan, bahkan mengganggu keseimbangan mikrobioma usus," jelas Dr. Vatsya dikutip dari Times of India, Kamis (25/9/2025).
Menurut Dr. Vatsya, kebiasaan sederhana seperti menghindari kombinasi makanan yang salah bisa membuat proses pencernaan lebih efisien, menjaga keseimbangan mikrobioma usus, serta meningkatkan energi dan imunitas tubuh.
"Perubahan kecil dalam cara kita menyusun makanan sehari-hari bisa memberi dampak besar bagi kesehatan jangka panjang," tegasnya.
Berikut tiga kombinasi makanan yang sebaiknya dihindari:
1. Fast food dan minuman bersoda
Kombinasi ini sangat umum, tapi termasuk yang paling berisiko bagi kesehatan usus. Fast food biasanya tinggi lemak, karbohidrat olahan, serta pengawet yang sulit dicerna.
Ketika dipadukan dengan minuman bersoda, karbonasi menambah gas di lambung dan suhu dingin minuman dapat memperlambat kerja enzim pencernaan. Hasilnya, tubuh lebih rentan mengalami kembung, asam lambung naik, hingga refluks. Dalam jangka panjang, kebiasaan ini juga dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik di usus.
2. Susu dan ikan
Meski sering dianggap sekadar mitos, kombinasi susu dan ikan memang kurang disarankan. Secara tradisional, Ayurveda juga menekankan hal ini.
Masalahnya terletak pada perbedaan proses pencernaan: ikan lebih ringan dan cepat diurai tubuh, sedangkan susu lebih berat dan lambat dicerna. Jika dimakan bersamaan, keduanya bisa bertahan terlalu lama di usus dan memicu kembung, gangguan pencernaan ringan, atau reaksi seperti alergi pada sebagian orang.
3. Buah setelah makan berat
Buah memang sehat, tetapi konsumsinya sebaiknya tidak langsung setelah makan utama. Buah dicerna lebih cepat dibanding protein, lemak, dan karbohidrat kompleks.
Jika dimakan setelah makanan berat, buah akan menunggu lebih lama di lambung, berpotensi mengalami fermentasi yang menyebabkan gas, kram, atau rasa tidak nyaman di perut. Idealnya, buah dikonsumsi saat perut kosong atau 30 menit sebelum makan.